Liputan6.com, Brisbane - Toko buah dan sayuran di Brisbane menemukan dengan tetap buka 24 jam sehari membantu bersaing dengan supermarket besar.
Johnny Tabet dari Charlie's Fruit Market di kawasan Everton Park, Brisbane, Australia mengatakan tokonya memutuskan untuk tetap buka sepanjang hari dan malam untuk menarik pelanggan baru.
Baca Juga
"Saya bukan satu-satunya di industri toko buah dan sayuran, ada supermarket besar dan kecil dan semua orang meraup pasar," kata Johnny.
Advertisement
"Kami sudah berada di sini lebih dari 25 tahun dan kami harus melakukan sesuatu yang berbeda untuk menarik pelanggan kembali kepada kami, dan 24 jam tampaknya menjadi titik perbedaan yang bagus," lanjutnya seperti dikutip dari Australian Plus, pada Senin (22/5/2017)
Johnny mengatakan keputusannya untuk berjualan selama 24 jam itu diambil dua tahun lalu, untuk membantu tokonya bersaing dengan supermarket Coles dan Woolworths yang berada dekat tokonya. Kedua supermarket ini adalah supermarket yang memonopoli pasar dan toko modern di Australia.
"Sebelum Woolworths buka di belakang toko kami, ada Coles, jadi di kiri ada Woolsworth dan di kanan ada Coles."
"Ide 24 jam muncul tepat saat kami tahu Woolworths dibuka, itulah sebabnya kami harus mengambil kesempatan itu."
"Setelah Woolworths buka, kami memiliki banyak pelanggan tetap yang datang kepada kami dengan mengatakan 'kami mendukung Anda'."
Johnny mengatakan keputusan untuk tetap buka selama 24 jam sehari dalam seminggu menarik pelanggan dari beragam latar belakang, dari mahasiswa dan profesional muda yang bekerja, hingga para orang tua.
"Kami terkejut pada awalnya, dan kami tidak tahu bagaimana orang akan bereaksi soal ini," katanya.
"Setelah masak makan malam dan anak-anak tidur, saya lihat banyak ibu-ibu datang ke sini, sehingga mereka bisa belanja dengan tenang," lanjut Johnny.
"Orang perlu berhenti sejak dan membebaskan diri dari rutinitas."
Utamakan Kualitas
Johnny mengatakan dengan buka lebih lama telah membuat karyawannya lebih terfokus pada kualitas buah.
"Dulu, pelanggan datang di pagi hari dan selalu terburu-buru, jadi kami tidak fokus dengan kualitas produknya," katanya.
"Sekarang kita terfokus pada kualitas, dan kualitasnya sudah berubah karena kita bisa berpikir tanpa terburu-buru."
Namun, tantangan bagi bisnis yang buka lebih lama ini adalah adanya biaya upah yang lebih tinggi.
"Ada cukup banyak pelanggan, kesulitannya pada uang, karena Anda harus membayar karyawan 1,5 hari kerja," ujar Johnny.
Untuk menutupi biaya tersebut, Johnny harus menemukan cara untuk menarik lebih banyak pelanggan, yang diraihnya dengan menambahkan sebuah bar yang menyajikan minuman jus untuk menarik generasi milenial yang semakin sadar akan kesehatan.
Laura, salah satu karyawan bekerja di belakang bar jus di toko tersebut. Ia mengatakan tidak keberatan bekerja selama berjam-jam.
"Sekarang jam satu dini hari dan bisnis berjalan dengan baik. Saya memulai hari dari jam 5 sore, karena saat ini saya seperti burung hantu beraktivitas di malam hari," ujar Laura.
"Di malam minggu, yang datang adalah kalangan anak muda, dan konsumen yang beragam datang setiap saat."
Emma dan Maddie, dengan mata lelahnya telah menerjang cuaca dingin untuk segelas minuman smoothie dan selesai berbelanja mingguan buah dan sayuran di toko tersebut.
"Ingin saja makan di malam hari dan ini waktu yang bagus karena tidak sibuk," kata Emma saat belanja buah dan sayuran pukul 1 pagi.
"Kami mendapatkan buah dan sayuran, sementara menunggu pesanan kami. Kami sudah berbelanja di sini selama dua tahun."
Toko buah juga berfungsi sebagai tempat penyelenggara sejumlah kegiatan lokal, dengan panggung dan tempat duduk-duduk di luar toko.
"Di akhir pekan, ada band yang tampil, karena orang suka mendengarkan musik sambil bersantai," kata Johnny.