Titanic hingga Bom Atom, 5 'Ramalan' yang Jadi Nyata

Tenggelamnya Titanic hingga bom atom Hiroshima dan Nagasaki, berikut 5 ramalan yang jadi kenyataan.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 30 Mei 2017, 19:20 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2017, 19:20 WIB
Titanic
Titanic (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa manusia memiliki bakat untuk memiliki wawasan tentang masa depan. Hal itu tak begitu mengejutkan karena pada masa kini banyak manusia yang mengaku mampu melakukan ramalan dengan tepat.

Namun, yang lebih mengejutkan adalah apabila ramalan tersebut benar-benar terjadi.

Pada 2015 misalnya, dunia mengenai Horacia Villegas, pria yang mengaku ahli nujum dan berhasil meramalkan Donald Trump akan naik menjabat Presiden Amerika Serikat.

Terkenal pula seorang fisikawan asal Prancis bernama Michel de Nostredame atau dikenal sebagai Nostradamus yang hidup pada 1503 - 1566. Semasa hidupnya,

Nostradamus telah mencetuskan sejumlah ramalan tentang masa depan, dan beberapa di antaranya dianggap menjadi kenyataan, seperti Kebakaran Besar London 1666 hingga serangan teror 11 September 2001.

Selain Villegas dan Nostradamus, masih banyak tokoh lain yang kiranya berhasil meramalkan kejadian di masa depan, jauh sebelum peristiwa itu terjadi.

Berikut, 5 ramalan yang jadi nyata, seperti yang dirangkum oleh Liputan6.com dari Wonderlist.com, Selasa (30/5/2017).

1. Tenggelamnya Kapal Titanic

RMS Titanic (Wikimedia Commons)

Pada 1898, seorang penulis asal Amerika Serikat bernama Morgan Robertson menerbitkan novel berjudul Futility atau The Wreck of the Titan. Pada novel itu, ia nampak meramalkan bencana tenggelamnya RMS Titanic.

Karya literatur itu menceritakan sebuah kisah fiksi tentang sebuah kapal laut bernama SS Titan, yang tenggelam di Samudera Atlantik Utara setelah menabrak gunung es.

Empat belas tahun kemudian, pada 1912, kejadian serupa benar-benar terjadi yang ditandai dengan tenggelamnya Titanic yang menewaskan 1503 orang.

Uniknya adalah adanya sejumlah kesamaan antara SS Titan dengan RMS Titanic. Misalnya, ukuran dan kecepatan yang sama, keduanya diklaim 'tidak dapat tenggelam', sama-sama mempunyai jumlah sekoci yang minim, tenggelam di bulan yang sama yakni April, dan kedua kapal kehilangan hampir separuh awak serta penumpang kapal saat tenggelam.

Bahkan namanya terdengar hampir mirip, Titan dan Titanic.

Meskipun begitu, Robertson menyangkal semua dugaan publik yang menyebut bahwa dirinya merupakan seorang cenayang. Robertson berdalih bahwa kemiripan antara Titan dan Titanic tersebut terjadi karena sebatas kebetulan semata, dan akibat kegemarannya dalam dunia perkapalan.

Tetap saja, manuskrip Robertson mampu mengejutkan sejumlah orang.

 

2. Bom Atom

Awan yang terbentuk jamur akibat ledakan bom atom di Hiroshima pada 1945 (Foto: osti.gov)

HG. Wellls, seorang penulis ternama atas karyanya yang berjudul War of the Worlds, dilaporkan telah memprediksikan perisitiwa bom Hiroshima dan Nagasaki 31 tahun lebih awal sebelum perisitiwa sebenarnya terjadi.

Dalam salah satu novelnya yang berjudul The World Set Free yang ditulis pada 1913 dan terbit pada 1914, Wells mengimajinasikan sebuah alat peledak berbasis uranium yang mampu meledak secara luar biasa.

Padahal, sang penulis tak memiliki latar belakang pengetahuan di bidang persenjataan nuklir maupun bidang radioaktif. Ia bahkan tak memiliki informasi yang mumpuni untuk mampu memprediksi radioaktif dapat dimanfaatkan sebagai senjata pemusnah massal di kemudian hari.

Proyek pertama yang memulai pembuatan bom atom dimulai 28 tahun setelah buku Wells dipublikasikan.
.

3. Internet

Ilustrasi satelit Facebook yang menyalurkan internet (sumber : facebook.com/Mark Zuckerberg)

Tokoh literatur Amerika Serikat Mark Twain meramalkan kemunculan fenomena internet 90 tahun sebelum Tim-Berners Lee meluncurkan World Wide Web.

Pada 1898, Twain menulis sebuah cerita fiksi ilmiah singkat berjudul 'From the London Times in 1904'. Di dalam karya literaturnya, Twain mengimajinasikan sebuah alat bernama Telectroscope.

Alat imajiner itu merupakan sebuah benda yang terhubung dengan sistem telepon dunia dan membuat seluruh aktivitas manusia mampu terlihat oleh manusia lain. Dan, pada 1994, masyarakat global mengenal internet --dengan dasar operasi yang serupa seperti Telectroscope-- untuk pertama kalinya.

 

4. Pendaratan di Bulan

Fenomena alam Supermoon dikelilingi awan tampak di langit Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/11). Fenomena ini terjadi saat bulan mencapai titik terdekat dengan bumi dalam kondisi purnama atau penuh. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Penulis fiksi lain yang karya literaturnya muncul menjadi kenyataan adalah Jules Verne. Ia merupakan novelis Prancis yang terkenal dengan karyanya yang berjudul 'Around the World in Eighty Days'.

Pada 1865, Verne menulis sebuah cerita pendek sains-fiksi berjudul 'From the Earth to the Moon' yang menggambarkan perjalanan pertama manusia ke Bulan.

Seabad kemudian setelah 'From the Earth to the Moon' terbit, kisah dalam cerpennya itu menjadi nyata, yang ditandai langkah pertama Neil Armstrong di Bulan.

Selain itu, 'From the Earth to the Moon' juga menyajikan sejumlah informasi yang serupa dengan proses persiapan dan perjalanan misi pendaratan pertama di Bulan yang dilakukan oleh Neil Armstrong, dkk. Kesamaan itu antara lain, jumlah astronot dan tempat peluncuran yang serupa.

Ditambah lagi prediksi Verne dalam 'From the Earth to the Moon' yang menggambarkan gravitasi angkasa luar dengan akurasi yang cukup mumpuni. Prediksi itu telah lebih dulu ada sebelum antariksawan mengetahuinya secara konkret.

Bagaimana bisa?

 

5. Perang Dingin

Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh Bernard Baruch, penasihat presiden sekaligus pebisnis terkemuka di Amerika Serikat.

Seorang ahli politik Prancis bernama Alexis de Tocqueville memprediksikan Perang Dingin dalam sebuah publikasi berjudul 'Democracy in America' pada 1840.

Dalam literatur tersebut, muncul kutipan yang menjelaskan 'ada dua negara besar di dunia yang berasal dari sumbu berbeda namun memiliki tujuan yang sama, yakni orang Rusia dan Anglo-Amerika, yang sama-sama menginginkan penguasaan separuh dunia'.

Saat 'Democarcy in America' ditulis, AS yang tengah dilanda Perang Saudara baru merdeka selama 60 tahun dari Inggris. Sementara itu Rusia masih berbentuk kekaisaran yang otokratis dan hierarkis.

Dan pada saat itu, hanya Tocqueville yang meramalkan bahwa kedua negara cikal-bakal AS dan Uni Soviet di masa mendatang akan melaksanakan Perang Dingin --dengan tujuan untuk menguasai separuh kekuasaan dunia-- yang berkepanjangan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya