Armada Truk Tangki NATO Diserang, 12 Tewas

Sedikitnya 12 orang tewas saat 28 truk tangki pengangkut bahan bakar minyak milik NATO diserang militan yang tidak diketahui di Rawalpindi, Pakistan.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Okt 2010, 21:40 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2010, 21:40 WIB
100905cserang_gaza_stok.jpg
Liputan6.com, Islamabad: Sedikitnya 12 orang tewas saat 28 truk tangki pengangkut bahan bakar minyak milik Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) diserang militan yang tidak diketahui pada Senin (4/10) pagi di Rawalpindi, Pakistan. Demikian dilaporkan sejumlah media lokal.

Menurut laporan itu, sembilan militan yang tidak dikenal mengendarai sepeda motor dan melepaskan tembakan di sebuah konvoi NATO di dekat DHA Phase II di Rawalpindi. Sebuah kota yang hanya sekitar satu setengah jam perjalanan ke ibu kota Pakistan, Islamabad. Saksi mata mengungkapkan, para penyerang juga menarik orang-orang dari truk dan menembak mati mereka.

Serangan di tanker milik NATO ini adalah yang insiden serupa yang ketiga dan termasuk paling serius selama tiga hari terakhir. Terutama, setelah serangan udara dengan helikopter NATO di wilayah Pakistan pada Kamis pekan silam. Saat itu serangan tersebut menewaskan tiga tentara Pakistan dan melukai tiga orang lainnya.

Pada Jumat lalu, sekitar 20 militan menyerang sebuah konvoi NATO dengan roket di Shikarpur. Serangan di sebuah kota di bagian utara Provinsi Sindh, itu menewaskan tiga orang. Selain itu, 27 truk tangki minyak milik NATO terbakar.

Kemudian pada Jumat malamnya, dua truk pasokan NATO diserang oleh roket di Kota Khuzdar, barat daya Pakistan, sehingga menewaskan dua orang. Setelah serangan ini, kelompok Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab. Bahkan, mereka mengancam lebih banyak serangan terhadap konvoi NATO. Terutama, bila NATO tidak menghentikan serangan udara atas wilayah Pakistan.(ANS/Xinhua)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya