Wali Kota London: Donald Trump Tak Pantas Dapat 'Red Carpet'

Rencana kunjungan kenegaraan Trump ke Inggris banyak mendapat pertentangan, termasuk dari wali kota muslim London Sadiq Khan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 18 Jul 2017, 08:15 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2017, 08:15 WIB
Wali Kota London Sadiq Khan
Wali Kota London Sadiq Khan (AP Photo/Matt Dunham)

Liputan6.com, London - Wali Kota London Sadiq Khan tidak yakin apakah pantas Inggris menggelar karpet merah bagi Donald Trump. Pernyataan Khan tersebut berkenaan dengan rencana kunjungan kenegaraan presiden Amerika Serikat itu.

"Kunjungan kenegaraan berbeda dengan kunjungan normal dan pada saat Presiden AS memiliki sejumlah kebijakan yang bertentangan dengan negara kita, saya tidak yakin bahwa pantas bagi pemerintah kita untuk membentangkan karpet merah," ujar Khan, muslim pertama yang menjabat sebagai wali kota London kepada CNN.

Khan menambahkan, "Jika seseorang memiliki pandangan yang menurut saya bisa berubah maka saya siap memainkan peran saya. Jika Anda berpikir tidak mungkin bangga ketika menjadi seorang muslim sekaligus orang barat, saya dengan senang hati akan melumpuhkan gagasan itu, tidak peduli Anda seorang wartawan atau Donald Trump".

Wali Kota Khan memang menentang keras kebijakan Trump melarang warga dari sejumlah negara mayoritas muslim masuk ke AS. Selain itu, ia dan Trump juga pernah saling "adu mulut" melalui media. Peristiwa itu bermula dari komentar pedas Trump yang menyerang Khan pascateror London.

Presiden Amerika Serikat tersebut diundang oleh Perdana Menteri Theresa May untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris. May menyampaikan undangan tersebut saat dia menjadi pemimpin asing pertama yang bertemu Trump di Gedung Putih, tujuh hari pascapelantikannya.

Undangan May itu mendapat banyak pertentangan dari warga Inggris. Perilaku dan kebijakan kontroversial Trump adalah pemicunya.

Salah satu upaya penolakan terhadap kunjungan Trump adalah penandatanganan petisi oleh lebih dari 1,8 juta orang pada Januari lalu. Mereka menuntut agar pemerintah Inggris membatalkan rencana kunjungan Orang Nomor Satu di AS tersebut.

Namun, seperti dikutip dari Independent pada Selasa (18/7/2017) PM May justru memperpanjang masa undangan kunjungan kenegaraan terhadap Trump hingga akhir tahun ini. May bahkan mengaku senang karena undangannya diterima Trump.

Berbulan-bulan didera keraguan tentang apakah kunjungan kenegaraan Trump akan terjadi atau sebaliknya, belakangan pemerintah Inggris mengakui bahwa terjadi penundaan hingga batas waktu yang tidak disebutkan.

Dikabarkan, Trump mengatakan kepada PM May bahwa ia tidak akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris hingga diberi jaminan "akan mendapat sambutan yang lebih baik". Presiden AS disebut-sebut itu meminta May mempersiapkan sebuah "sambutan hangat" sebelum ia menetapkan jadwal kunjungannya.

"Saya belum mendapatkan pemberitaan yang baik di sana belakangan, Theresa," ujar Trump kepada May, menurut sebuah transkip yang dipublikasikan media Inggris, The Sun.

May menjawab, "Anda tahu seperti apa pers Inggris".

Lantas, Trump menambahkan, "Saya masih ingin datang, tapi saya tidak terburu-buru".

 

Simak video berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya