Menlu Korsel: ASEAN Tak Lagi Kebal terhadap Teroris

Dalam kata sambutannya pada pertemuan ASEAN, Menlu Korsel mengangkat soal terorisme dan menyebut ASEAN tak lagi kebal terhadap terorisme.

oleh Citra Dewi diperbarui 07 Agu 2017, 15:15 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2017, 15:15 WIB
Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-wha
Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-wha (Liputan6.com/Citra Dewi)

Liputan6.com, Manila - Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-wha, mengangkat mengenai permasalahan yang dihadapi oleh kawasan dalam kata sambutannya pada ASEAN Plus Three (APT). Pertemuan tersebut merupakan rangkaian dari ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM) ke-50 di Manila.

Menurut perempuan pertama yang menjabat sebagai Menlu Korsel itu, masalah yang kita hadapi saat ini jauh lebih kompleks dan lebih saling terhubung dibanding sebelumnya. Salah satu persoalan yang diangkatnya adalah soal terorisme.

"Terorisme tidak mengenal batas dan secara langsung mengancam keamanan dan kesejahteraan masyarakat," ujar Kang dari Philippine International Convention Center pada Senin (7/8/2017).

"Bukti baru-baru ini yang memperlihatkan bahwa militan yang didukung ISIS, mengepung Mindanao di Filipina. Saya rasa kita semua setuju bahwa ASEAN tidak lagi kebal terhadap serangan teroris," imbuh dia.

Saat ditemui awak media di sela-sela kegiatan AMM, Menteri Luar Negeri Indonesia juga menyebut bahwa apa yang terjadi di Marawi merupakan sebuah peringatan.

"Marawi merupakan wake up call (peringatan), bahwa sudah mulai terjadinya regionalisasi dari pengaruh ISIS di kawasan," ujar Retno Marsudi pada 4 Agustus 2017.

Sadar akan tersebut, perempuan kelahiran Semarang itu mengatakan bahwa yang saat ini perlu ditekankan adalah soal perang melawan terorisme atau biasa disebut dengan counter-terrorism atau kontra-terorisme.

"Jadi, kita bicara lebih ke konteks bagaimana ASEAN bekerja sama dengan mitra wicaranya memperkuat kerja sama untuk counter-terorism. Sehingga apa yang terjadi di Marawi tidak terulang lagi," ujar Retno.

APT merupakan pertemuan yang dihadiri oleh menteri luar negeri dari 10 negara ASEAN dan negara kerja sama trilateral, yakni China, Jepang, Korea Selatan.

Pertemuan tersebut akan mengulas dan membahas tentang arah masa depan kerja sama APT, bertukar pandangan dalam isu regional dan internasional, dan persiapan APT Summit ke-20 yang dilakukan pada November 2017.

Para menteri juga akan mengadopsi APT Cooperation Work Plan yang berlaku pada 2018 hingga 2022 yang diajukan pada APT Summit ke-20.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya