Liputan6.com, Ramallah - Raja Abdullah II dari Yordania melakukan perjalanan singkat ke Ramallah pada hari Senin, 7 Agustus waktu setempat. Peristiwa ini dianggap sebagai kunjungan yang sangat simbolis di tengah krisis yang belum lama ini terjadi di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur.
Tiba dengan helikopter, Raja Abdullah disambut oleh pengawal kehormatan Palestina.
Kunjungan Raja Abdullah ini merupakan yang pertama dalam lima tahun terakhir dan dinilai untuk menunjukkan solidaritas dan koordinasi erat dengan Palestina.
Advertisement
Yordania sebagai penjaga Masjid Al Aqsa, turut membantu menyelesaikan krisis yang membuat tegang kembali hubungan Palestina-Israel. Konflik dimulai ketika sekelompok pemuda keturunan Arab menembak polisi Israel di lingkungan Masjid Al Aqsa.
Sejak peristiwa itu, Israel meningkatkan prosedur pengamanan di kompleks Masjid Al Aqsa. Mereka memasang detektor logam, kamera CCTV, dan menerapkan tindakan keamanan lain di pintu masuk kompleks yang oleh umat Yahudi disebut sebagai Temple Mount tersebut.
Israel juga sempat menutup sementara tempat suci bagi dua agama itu. Serangkaian tindakan Israel tersebut memancing protes yang berujung ricuh dari warga Palestina.
Setelah pertumpahan darah yang berlangsung selama berhari-hari, Israel akhirnya memindahkan detektor logam. Sementara itu, dalam peristiwa terpisah, penembakan terjadi di Kedutaan Besar Israel di Yordania.
Baca Juga
Peristiwa penembakan itu membuat ketegangan tidak hanya sebatas pada hubungan Palestina-Israel, melainkan juga Yordania-Israel.
Selama ini, Israel dan Yordania mempertahankan sebuah aliansi regional yang penting. Namun, perdamaian antar pemerintah kedua negara tidak disikapi baik oleh rakyat Yordania, terutama mereka yang berasal dari Palestina.
Kunjungan Raja Abdullah ke Ramallah sendiri harus dikoordinasikan dengan pihak berwenang Israel mengingat negara pimpinan PM Benjamin Netanyahu tersebut mengendalikan ruang udara di Tepi Barat.
Adapun Raja Abdullah II menghabiskan waktu nyaris selama dua jam untuk melakukan pertemuan dengan Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas dan sejumlah pejabat lainnya.
Seperti dikutip dari The New York Times pada Selasa (8/8/2017) Saeb Erekat, sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan bahwa kunjungan Raja Abdullah merupakan "sebuah pesan dukungan dan bantuan terhadap Presiden Abbas dan rakyat Palestina".
Menurut kantor berita resmi Yordania, Petra, dalam kunjungannya, Raja Abdullah menekankan dukungan Yordania atas pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Selain itu, penting untuk bekerja sama dengan pemerintahan Donald Trump demi memulai kembali proses perdamaian.
Dalam kunjungan tersebut pemimpin Yordania dan Palestina juga mendiskusikan perlunya mempertahankan status quo di kompleks Masjid Al Aqsa.
"Raja datang ke Ramallah karena Yerusalem telah diduduki," ujar Mufti Agung Yerusalem Muhammad Ahmad Hussein yang juga ikut bertemu dengan Raja Abdullah.
Saksikan video menarik berikut: