Liputan6.com, Tokyo - Hideyoshi Takeda, pria berusia 45 tahun asal Jepang, ditangkap oleh Kepolisian Kota Tokyo setelah menyimpan jasad ayahnya di kamar mandi apartemen.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari laman Japan Today, Jumat (25/8/2017), sang ayah yang berusia lebih dari 80 puluh tahun sebenarnya telah meninggal pada 2014.
Itu berarti, Takeda sudah menyimpan jasad ayahnya di dalam kamar mandi apartemen selama tiga tahun.
Saat ditanya oleh polisi setempat, Takeda mengklaim keterbatasan ekonomi adalah alasan utama bagi dirinya untuk tak mengubur jasad sang ayah.
Selain permasalahan ekonomi, semasa hidup sang ayah pernah berpesan agar Takeda selalu berada di dekatnya, bahkan setelah ia meninggal.
Kecurigaan otoritas Kota Tokyo bermula ketika Takeda ingin mengajukan permintaan bantuan kepada pemerintah pasca-meninggalnya sang ayah.
Namun, ketika petugas Balai Kota memeriksa identitas keluarganya, nama sang ayah tak pernah terdaftar dalam catatan kematian pemerintah setempat.
Untuk itu, kepolisian setempat segera memeriksa apartemen Takeda. Mereka pun menemukan jasad sang ayah tengah terbungkus dalam sebuah tas besar yang diletakkan di bak kamar mandi.
Simpan Jasad Ibu di Kulkas
Lain Takeda, lain pula Pierangelo Bussolera. Pada 2016, polisi wilayah Biella, Italia menemukan Irma Borgoglio--wanita tua berusia 103 tahun--dalam sebuah lemari pendingin.
Kuat dugaan, sang anaklah yang menjadi dalang di balik kejadian itu. Bussolera yang diketahui tinggal satu apartemen dengan Irma telah menyembunyikan kematian ibunya selama beberapa bulan.
Dikutip dari laman The Local, pihak kepolisian akhirnya menangkap sang pelaku. Dia dikenai tuduhan atas penyembunyian jasad manusia.
Kejadian ini bermula ketika para tetangga curiga dengan perilaku Bussolera yang selalu menghindar ketika ditanya tentang keberadaan ibunya.
Setelah digeledah, polisi menemukan jasad Irma berada di dapur apartemen, tepatnya di dalam lemari pendingin.
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement