Ini 2 Ulah Suporter yang Menodai Laga Timnas RI Vs Malaysia

Nilai sportivitas dijunjung tinggi para pemain kedua tim. Sayang, sikap serupa tak ditunjukkan para suporter.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 28 Agu 2017, 15:56 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2017, 15:56 WIB
FOTO: Keakraban Pemain Timnas Indonesia dengan Malaysia
Pemain Malaysia menghibur gelandang Timnas Indonesia, Yabes Roni, yang sedih karena kalah pada laga semifinal SEA Games di Stadion Shah Alam, Selangor, Sabtu (26/8/2017). Indonesia kalah 0-1 dari Malaysia. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perhelatan semifinal sepak bola SEA Games 2017 antara Indonesia versus Malaysia patut dipuji. Kedua tim "bertarung" penuh semangat, bertukar serangan sepanjang pertandingan.

Sportivitas kedua tim juga amat dijunjung tinggi dari awal hingga akhir pertandingan. Meski amat disayangkan, Timnas Garuda Muda gagal melangkah ke babak final.

Akan tetapi, perhelatan itu sempat dirundung dua insiden negatif yang dilakukan oleh para suporter, mencoreng atmosfer positif yang tercipta sepanjang pertandingan.

Berikut, dua insiden negatif terkait pertandingan antara Indonesia versus Malaysia pada semifinal SEA Games 2017, seperti yang Liputan6.com kutip dari Channel News Asia, Senin (28/8/2017).

1. Pemain Timnas Indonesia Terkena Petasan

Kepolisian Malaysia melaporkan tengah menyelidiki kejadian petasan yang disulut di dalam Stadion Shah Alam, Selangor, kala pertandingan semifinal sepak bola SEA Games 2017 antara Malaysia versus Indonesia yang digelar Sabtu, 26 Agustus lalu. Bertindak sebagai tuan rumah, Negeri Jiran memenangi pertandingan melawan Tanah Air, dengan skor 1-0.

Laporan tentang penyelidikan itu disampaikan langsung oleh pihak Kepolisian Kerajaan Malaysia pada 27 Agustus 2017. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (28/8/2017).

Jauh sebelum perhelatan dimulai, otoritas setempat telah mengeluarkan larangan membawa benda-benda berbahaya, seperti senjata tajam dan api, serta bahan yang mudah terbakar ke dalam stadion.

Pada hari pertandingan, petugas keamanan telah memeriksa dan menggeledah ketat terhadap para penonton beserta barang bawaan.

Meski begitu, sejumlah petasan tetap berhasil masuk dan disulut di dalam tribun stadion saat pertandingan tengah berlangsung, tepatnya ketika Malaysia mencetak gol pada menit ke-86.

Bahkan, beberapa petasan yang telah disulut, dilempar oleh penonton di tribun hingga ke lapangan. Petasan itu kemudian meledak dan melukai salah satu pemain Timnas Indonesia yang tengah melakukan pemanasan di pinggir lapangan.

3. Bek Persija, Ryuji Utomo, memainkan debutnya di SEA Games bersama Timnas Indonesia saat mengalahkan Kamboja 2-0. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

 

"Ketika Malaysia mencetak gol, ada sebuah ledakan. Saat itu, tiga pemain kami sedang pemanasan di belakang gawang di pinggir lapangan. Nahas, satu pemain kami terluka akibat (ledakan) itu. Ia berdarah," jelas Aspas.

"Insiden itu merusak sportivitas pertandingan. Kedua tim bermain penuh determinasi dan tidak terjadi banyak drama. Usai pertandingan, pemain pun sportif. Kejadian itu seharusnya tidak terjadi karena tindakan kekerasan terhadap pemain dalam sepak bola tidak dibenarkan," ia menambahkan.

Ledakan petasan itu mengakibatkan luka pada pergelangan kaki salah satu pemain Timnas Indonesia, Ryuji Utomo.

Belum jelas pihak suporter mana yang melakukan pelemparan. Akan tetapi, menurut hukum yang berlaku, pelaku terancam hukuman penjara maksimal 7 tahun atau denda paling banyak 10.000 ringgit Malaysia atau setara Rp 31 juta, jelas Kepala Kepolisian Shah Alam, Shafien Mamat.

 

2. Suporter Indonesia Diserang Usai Pertandingan

Channel News Asia juga melaporkan bahwa seorang suporter Indonesia mengklaim menjadi korban kekerasan yang dilakukan sekelompok pendukung Malaysia. Peristiwa itu, menurut keterangan otoritas, terjadi usai pertandingan sekitar pukul 03.45 waktu setempat.

"Korban berusia 30 tahun, menderita luka ringan di tangannya setelah dipukul oleh para tersangka," jelas Kepala Kepolisian Shah Alam, Shafien Mamat.

"Korban telah mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Shah Alam," ucap dia.

Shafien Mamat menambahkan, "Korban bersama sejumlah WNI lain yang menjadi suporter tengah menunggu sebuah bus untuk pulang. Kemudian, sekelompok pendukung tim Malaysia datang menghampiri sambil berbuat onar. Saat korban hendak melarikan diri, ia kemudian diserang."

Kepolisian Shah Alam tengah menyelidiki kasus tersebut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

"Kasus ditangani dalam koridor UU Pidana Malaysia, Bab 147 tentang berbuat kerusuhan," kata Shafien.

 

Simak pula video berikut ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya