Liputan6.com, Seoul - Peluncuran rudal Korea Utara pada Selasa 29 Agustus 2017 membuat militer Korea Selatan bersiaga. Misil balistik itu terbang melintasi langit Hokkaido, Jepang dan jatuh ke perairan Samudra Pasifik.
Tak lama setelah misil diluncurkan oleh Korut, Presiden Moon Jae-in segera memerintahkan agar militer Korea Selatan bersiap dan menunjukkan kemampuan memorakporandakan Pyongyang.
Baca Juga
Oposisi Korea Selatan Ancam Makzulkan Presiden Sementara Han Duck-soo Terkait Penyelidikan Darurat Militer
Detail Hyundai Palisade 2025 Mulai Diungkap, Ada Versi ICE dan HybridÂ
Kaleidoskop 2024: Deretan Berita Menggemparkan Dunia, Pernikahan Sesama Jenis Menlu Australia hingga Darurat Militer Korsel
Perintah itu berupa unjuk gigi militer Korea Selatan dengan menjatuhkan delapan bom Mark 84 atau MK84 dekat perbatasan antar dua Korea di Taebaek.
Advertisement
Dikutip dari Yonhap pada Selasa (29/8/2017), Sekretaris Pers Presiden Moon, Yoon Young-chan mengatakan, bom dijatuhkan oleh empat jet tempur F15K.
Tak hanya menjatuhkan bom di perbatasan, militer Korea Selatan juga melakukan uji coba rudal balistik. Peristiwa ini terjadi selang beberapa jam setelah Korut meluncurkan misilnya.
Misil balistik Korea Selatan memiliki kemampuan jelajah 500 kilometer dengan kekuatan hulu ledak yang lebih baik. Misil kedua mampu meluncur sepanjang 800 km.
Menurut Agency for Defense Development (ADD) misil merupakan elemen penting dari sistem tindakan pencegahan program 'Kill Chain' jika Korut menyerang. Selain itu, misil merupakan bagian dari skema Korea Massive Punishment and Retaliation (KMPR).
"Militer kami memiliki kemampuan rudal dengan tingkat presisi dan kekuatan tertinggi untuk menyerang tempat manapun di Korea Utara jika perlu," kata ADD.
Menurut militer Korsel, rudal teranyar yang diluncurkan Korut lepas landas dari dekat Pyongyang dan terbang ke arah timur. "Rudal tersebut terbang setinggi 1.677 mil dan berada pada ketinggian 341 mil sebelum mendarat di laut," demikian ungkap pihak militer Korsel.
Pejabat Korsel dan Jepang mengatakan, peluru kendali tersebut terbang di langit Pulau Hokkaido, yang terletak di utara Jepang. Ini merupakan kali pertama rudal Korut melintasi Jepang sejak 1998 dan 2009.
Rudal ini merupakan kali kedua dalam empat hari terakhir Korut meluncurkan rudal. Pada Sabtu 26 Agustus lalu, negeri pimpinan Kim Jong-un itu diketahui menembakkan tiga rudal jarak pendek.