Militer Suriah Hancurkan Blokade ISIS di Deir al-Zour

Deir al-Zour, berbatasan dengan Raqqa yang merupakan benteng utama sekaligus terakhir ISIS di Suriah.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 06 Sep 2017, 11:31 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2017, 11:31 WIB
Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Damaskus - Militer Suriah telah menghancurkan pengepungan ISIS di Kota Deir al-Zour. Media pemerintah menyebutkan, selama bertahun-tahun wilayah itu dikuasai ISIS.

Dilaporkan pula bahwa tentara dan milisi sekutu telah bergabung dengan pasukan di markas Brigade 137 yang terletak di pinggiran kota.

Diperkirakan, sejak tahun 2015 terdapat sekitar 93.000 warga sipil yang terjebak di Deir al-Zour yang berlokasi di tepi barat Sungai Efrat. Kehidupan mereka bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Seperti dikutip dari BBC pada Rabu (6/9/2017), Deir al-Zour, berbatasan dengan Raqqa yang merupakan benteng utama sekaligus terakhir ISIS di Suriah. Raqqa yang disebut pula sebagai ibu kota de facto ISIS kini tengah dikepung oleh aliansi militan Kurdi dan Arab yang didukung Amerika Serikat.

ISIS kian terdesak mengingat di Irak, pasukan pemerintah baru saja memulai pertempuran merebut Kota Tal Afar.

Seorang reporter media pemerintah menjelaskan bahwa militer Suriah berhasil mencapai markas Brigade 137 setelah meringsek maju dari barat dan barat daya dengan dukungan angkatan udara Suriah dan Rusia.

Presiden Suriah Bashar al-Assad memuji tentaranya yang telah berjuang merebut Deir al-Zour sejak tahun 2014. Sementara itu, pujian juga dilontarkan oleh juru bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov atas "kemenangan strategis". Meski demikian, ia sampaikan bahwa pertempuran belum selesai karena ISIS terus melakukan perlawanan sengit.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia menerangkan, sebuah kapal perang Rusia di Laut Mediterania dikabarkan menembakkan rudal jelajah ke wilayah ISIS untuk mendukung serangan ke Deir al-Zour.

Observatorium Suriah untuk HAM, sebuah kelompok yang berbasis di Inggris, mengonfirmasi kemenangan tersebut. Namun, yang menjadi catatan penting adalah bahwa masih terdapat sejumlah kecil wilayah masih dikuasai kelompok teroris tersebut.

PBB sendiri telah memperingatkan bahwa kondisi di Deir al-Zour "sangat sulit".

Pada Februari 2016, Program Pangan Dunia PBB mulai meluncurkan bantuan melalui udara demi mengatasi bencana kurang gizi. Dan bulan lalu, misi kemanusiaan telah mengirimkan 6.000 ton bantuan ke warga sipil.

 

Saksikan video berikut:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya