Liputan6.com, Melbourne - Warga Australia diperingatkan bersiap menghadapi kebakaran semak yang berbahaya. Hal itu terjadi setelah negara tersebut mengalami musim dingin paling kering.
Sebagian besar wilayah timur dan selatan Australia yang menjadi pusat populasi terbesar, menghadapi ancaman yang lebih tinggi dari biasanya.
Dikutip dari BBC, Rabu (6/9/2017), adanya perkiraan bahwa musim semi terjadi sangat kering -- berkelembaban rendah, juga memicu kekhawatiran bahwa kebakaran akan dimulai lebih awal dari biasanya.
Advertisement
Baca Juga
Pihak berwenang juga telah mendesak warga untuk melakukan persiapan lebih awal. Peringatan itu datang di tengah dilakukannya konferensi komisioner kebakaran dan ahli cuaca di Sydney.
Menurut peninjauan terakhir Bushfire and Natural Hazards Co-operative Research Centre (BNHCRC), tingginya suhu dan rendahnya curah hujan selama musim dingin telah meningkatkan kemungkinan kebakaran di banyak area.
Laporan BNHCRC memperingatkan, vegetasi kering dan sedikitnya tumbuhan hijau -- mengandung banyak air -- akan menjadi "bahan bakar" kebakaran.
"Kami sudah melihat sejumlah kebakaran di wilayah paling timur Victoria, sangat sulit untuk ditangani, dan itu terjadi saat musim dingin beralih ke musim semi," ujar anggota komisi kebakaran di Victoria.
Menurut Badan Meteorologi, musim dingin Australia tahun ini menjadi kelima terhangat sepanjang sejarah.
Negeri Kanguru itu memang kerap mengalami kebakaran semak. Pada awal tahun ini, sebuah kota kecil di New South Wales hancur dilalap api.
Pada 2009, sebuah kebakaran besar yang dikenal dengan "Black Saturday" menewaskan 173 orang di Victoria.
Los Angeles Darurat Kebakaran
Peringatan kebakaran tak hanya dirasakan warga Australia. Beberapa hari yang lalu, pemerintah Los Angeles, Amerika Serikat, mengumumkan status darurat atas kebakaran yang telah terjadi.
Kebakaran yang mencakup sekitar area 5.000 hektare, berawal di La Tuna Canyon pada Jumat 1 September 2017. Kondisi tersebut memicu asap tebal ke kota.
Setidaknya tiga rumah hangus terbakar. Jalan utama serta akses jalur bebas hambatan di area itu pun ditutup.
Wali Kota Los Angeles, Eric Garcetti mengumumkan keadaan darurat pada 2 September 2017 waktu setempat. Deklarasi langkah darurat lebih lanjut ditetapkan oleh Gubernur California Jerry Brown pada Minggu, 3 September 2017.
California juga saat ini tengah berada dalam cengkeraman gelombang panas dan kebakaran yang diperburuk dengan angin kencang.
Kebakaran besar itu juga dilaporkan berdampak ke wilayah lain di barat AS.
Sejauh ini, pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat di negara bagian Montana dan Washington. Ribuan penduduk di sana telah dievakuasi.
Â
Saksikan video berikut ini:
Advertisement