Liputan6.com, Meksiko City - Musibah seakan datang beruntun. Setelah gempa Meksiko berkekuatan 8,2 skala Richter (SR) -- media lain menyebut 8 dan 8,1 -- pada Kamis 7 September 2017, dua hari setelahnya Badai Katia menghantam.
Ketika pihak berwenang Meksiko tengah bergegas memasok bantuan untuk daerah paling terdampak gempa, Badai Katia melanda pantai timur Meksiko pada Sabtu pagi waktu setempat sebagai badai Kategori 1.
Seperti dikutip dari ABC.net.au, Minggu (10/9/2017), Badai Katia menerjang negara bagian Veracruz pada Sabtu 9 September dini hari waktu setempat. Berhenti di atas pegunungan Sierra Madre, dengan membawa curah hujan 25 sampai 37 cm.
Advertisement
Ribuan orang terputus aliran listrik, dan kondisi tersebut memperparah situasi kerusakan pascagempa sebelumnya.
Kepala Badan Layanan Darurat Nasional Meksiko, Luis Felipe Puente mengatakan, Badai Katia yang mengakibatkan hujan deras dan angin kencang menelan korban jiwa.
"Dua orang tewas di Xalapa, ibu kota negara bagian Veracruz, akibat lumpur longsor dari lereng bukit yang terguyur hujan dari Badai Katia. Korban terperangkap di rumah mereka," kata Luis Felipe Puente seperti dikutip dari Los Angeles Times.
Badai Katia melemah dengan cepat setelah mencapai daratan pada Jumat 8 September malam, menjadi badai tropis.
Meski demikian, Gubernur Veracruz, Miguel Angel Yunes mengatakan bahwa badai tersebut menyebabkan sekitar 70.000 orang terputus aliran listrik dan mengakibatkan kerusakan di 53 dari 212 wilayah di negara tersebut.
National Hurricane Center (NHC) atau Pusat Badai Nasional AS mengatakan bahwa hembusan angin Badai Katia bertahan maksimum 56 kilometer per jam saat ia menyusuri pegunungan di bagian timur Meksiko tengah pada Sabtu tengah hari.
NHC mengatakan bahwa kekuatan angin badai maksimum yang menerjang pada Sabtu pagi turun hingga sekitar 56 km/jam. Namun, pusat badai tersebut memperkirakan akan terjadi hujan dengan curah sekitar 7 sampai 15 cm ke wilayah yang memiliki riwayat banjir dan tanah longsor yang mematikan.
Menghancurkan Bangunan
Badai Katia melanda selatan lepas pantai Pasifik sesaat sebelum tengah malam pada Sabtu pagi, dan menghancurkan ratusan bangunan di beberapa negara bagian itu.
NHC mencatat bahwa potensi ancaman hujan lebat terus berlanjut.
Dinas Darurat Meksiko mengatakan bahwa Katia bergerak sangat lamban, tapi berpotensi mengakibatkan hujan di daerah-daerah yang telah jenuh dalam beberapa pekan terakhir.
Perusahaan energi negara, Pemex, yang memiliki instalasi di dan sekitar pantai Veracruz sejauh ini belum melaporkan adanya gangguan pada operasinya di sana.
Saat Katia sampai di Pantai Teluk Meksiko, Badai Irma, salah satu badai Atlantik paling kuat dalam satu abad, dilaporkan menghantam pantai utara Kuba.
Sementara jutaan warga Florida diperintahkan untuk mengungsi, setelah Badai Irma menewaskan 24 orang --media lain menyebut 21-- di bagian timur Karibia dan memorak-porandakan wilayah tersebut.
Sementara itu, Badai Jose terus bergerak ke barat laut Atlantik dan menghembuskan angin 233 km/jam sebagai badai Kategori 4, sekitar 193 km sebelah timur di utara Kepulauan Leeward pada Sabtu 9 September pukul 11.00 EDT.
Masa Berkabung Gempa
Sementara itu, jumlah korban tewas akibat gempa dilaporkan bertambah seiring pihak berwenang yang terus menyisir puing-puing di selatan Meksiko.
Lindu yang tercatat sebagai salah satu paling kuat di Amerika Tengah itu terjadi di lepas pantai Chiapas, Meksiko selatan. Pada kedalaman 69 km sekitar pukul 15.00 waktu setempat dan terasa hingga sejauh Austin, Texas, lebih dari 2.000 kilometer jauhnya.
Sekitar 30 menit kemudian, gempa susulan berkekuatan 6 SR dilaporkan terjadi.
Pihak berwenang Meksiko mengatakan, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi setidaknya 64 orang -- media lain menyebut 61, termasuk banyak di negara bagian Oaxaca di sepanjang pantai Pasifik.
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto telah berbicara di televisi nasional, yang menyatakan bahwa gempa tersebut adalah yang terkuat yang dapat dirasakan di negara ini selama lebih dari satu abad - dan memperingatkan bahwa gempa susulan setinggi magnitude 7 dapat terjadi dalam 24 jam ke depan pasca-guncangan.
"Itu adalah gempa berskala besar," kata Pena Nieto. "Itu memiliki skala yang lebih besar daripada yang diketahui orang Meksiko pada tahun 1985."
Ribuan orang meninggal di empat negara bagian Meksiko saat gempa mengguncang pada 1985. Getaran dirasakan di Mexico City, banyak bangunan runtuh dan orang-orang berlari ke jalan-jalan yang gelap dalam balutan pakaian tidur.
Kala itu, kota tersebut terguncang selama antara empat sampai enam menit.
Meksiko City yang diguncang lindu terletak lebih dari 750 km dari pusat gempa di negara bagian Chiapas. Paus Fransiskus pun mendoakan korban tewas.
Dalam pidatonya, Presiden Enrique Pena Nieto juga mengumumkan masa berkabung tiga hari untuk mengenang para korban gempa Meksiko.
Saksikan video pilihan berikut:
Advertisement