Liputan6.com, Dhaka - Gelombang kekerasan baru di Rakhine, Myanmar, menyebabkan banyak muslim Rohingya menjadi korban. Krisis kemanusiaan itu mendapat banyak sorotan, tak terkecuali dari pemimpin spiritual Dalai Lama.
Pada Minggu, 10 September 2017, Dalai Lama mengatakan bahwa Buddha akan membantu warga Rohingya dan merasakan kesedihan atas kekerasan yang terjadi.
Advertisement
Baca Juga
"Mereka...Anda dapat melihatnya...pelecehan terhadap muslim...Kemudian mereka harus ingat, Buddha, dalam keadaan seperti ini, pasti akan membantu umat Muslim yang menderita itu," ujar Dalai Lama kepada para awak media seperti dikutip dari Hindustan Times, Senin (11/9/2017).
"Jadi tetap, saya merasakannya...sangat menyedihkan...sangat menyedihkan," ujar Dalai Lama.
Pada hari yang sama, sebuah kelompok penganut Buddha di Bangladesh, Sammilito Bouddha Samaj, menggelar aksi protes terhadap apa yang dialami oleh warga Rohingya.
Dalam aksi protesnya, kelompok tersebut menyerahkan sebuah memorandum kepada pejabat Kedutaan Myanmar di Dhaka.
"Saya menuntut agar pemerintah Myanmar dan orang-orang mengakhiri kekerasan dan memulai diskusi untuk mengakhiri krisis Rohingya," ujar koordinator kelompok Sammilito Bouddha Samaj, Ashok Boru, seperti dilansir bdnews24.com.
Aksi itu mereka lakukan di tengah krisis kemanusiaan yang terjadi di Rakhine. Dilaporkan sebanyak 300.000 warga Rohingya melarikan diri ke Bangladesh akibat krisis tersebut.
Biksu Benny: Krisis Rohingya, Para Biksu di Indonesia Menangis
Tak hanya Dalai Lama dan kelompok Buddha di Bangladesh yang menuntut dihentikannya krisis kemanusiaan di Rakhine.
Biksu Dutavira Mahasthavira, atau biasa dipanggil Biksu Benny, mengatakan kebiksuan seseorang otomatis gugur jika ikut campur dalam masalah seperti halnya konflik Rohingya di Myanmar. Ia mengatakan bahwa itu berdasarkan ayat di kitab suci.
"Seorang biksu ikut campur urusan begini, pembunuhan, pengusiran, itu kebiksuannya otomatis gugur. Karena melanggar akidah," ucap Benny di Jakarta pada 3 September 2017.
"Saya pribadi, rekan-rekan para biksu, bukan hanya prihatin saja, bahkan menangis. Kenapa bisa terjadi begini di dalam negara yang mayoritasnya Buddhis," ujar dia.
Benny juga menginginkan adanya penyelidikan permasalahan akan konflik itu. Tak hanya itu, dia juga mengharapkan umat Buddha dapat melakukan bantuan dalam bentuk nyata sebagai rasa keprihatinan.
"Mengirim bantuan kemanusiaan langsung ke Myanmar, saya kita info perlu disampaikan dan prihatin terjadinya masalah kemanusiaan itu," ucap Benny.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengajak para tokoh agama untuk melakukan beberapa hal dalam menghadapi konflik Rohingya di Myanmar. Salah satunya yakni menekan pemerintah Myanmar untuk menghentikan segala bentuk kekerasan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement