Rudal Korut Melintasi Jepang dan Jatuh di Samudra Pasifik

Korea Utara kembali meluncurkan rudal yang melintasi daratan Jepang untuk kali kedua hanya dalam waktu kurang dari satu bulan.

oleh Citra Dewi diperbarui 15 Sep 2017, 09:32 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2017, 09:32 WIB
Kim Jong-un Tinjau Pembuatan Bom Hidrogen
Pemimpin Korut, Kim Jong-un berbincang dengan para peneliti mengenai program senjata nuklir saat meninjau pembuatan bom hidrogen yang dapat dimasukkan ke dalam rudal balistik antarbenua pada 3 September 2017. (AFP Photo/Kcna Via Kns/Str)

Liputan6.com, Tokyo - Korea Utara kembali meluncurkan rudal yang melintasi daratan Jepang untuk kali kedua hanya dalam waktu kurang dari satu bulan.

Rudal balistik yang belum teridentifikasi itu diluncurkan dari distrik Sunan, Pyongyang. Dikutip dari CNN, Jumat (15/9/2017), wilayah tersebut adalah tempat di mana bandar udara internasional Korea Utara berada.

Rudal diperkirakan terbang hingga mencapai ketinggian 770 kilometer dan menempuh jarak sekitar 3.700 km. Menurut Korea Selatan, misil itu jatuh di Samudra Pasifik.

Komando Pasifik AS mengatakan, penilaian awal mengindikasikan bahwa Korea Utara telah menembakkan rudal balistik jarak menengah. Meski demikian, Pemerintah Jepang menekankan bahwa analisis sedang dilangsungkan.

Menanggapi peluncuran rudal Korut, Korsel menggelar latihan militer yang mencakup peluncuran rudal. Menurut Kepalda Staf Gabungan Korea Selatan, rudal miliknya dapat mencapai Sunan, lokasi peluncuran misil terbaru.

Menurut seorang pejabat Korsel, rudal yang diluncurkan dari pantai timur negara itu merupakan kekuatan untuk menanggapi provokasi terbaru Korea Utara.

Presiden Korsel, Moon Jae-in, mengadakan pertemuan dengan Badan Keamanan Nasional dalam menanggapi peluncuran rudal tersebut.

Pada Agustus lalu, Korut juga menembakkan rudal yang melintasi daratan Jepang. Tokyo menyebut langkah nekat itu sebagai ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Rudal yang ditembakkan pada Agustus akhir itu berjenis Hwasong-12. Menurut Pyongyang, itu merupakan 'langkah awal' dari operasi militer di Pasifik.

Dewan Keamanan PBB berulang kali mengecam Korea Utara atas tindakannya yang dinilai mengancam stabilitas kawasan.

 

Pemerintah Jepang Keluarkan Peringatan

Pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan, yang dikenal dengan J-Alert, atas peluncuran rudal Korut itu. Pasalnya, misil itu melintasi daratan Hokkaido yang berada di Jepang utara.

"Pemerintah meminta warga untuk menghindari dari apa benda pun yang bisa jadi merupakan puing rudal," ujar penyiar.

Namun Penjaga Pantai Jepang mengatakan, tidak ada kerusakan yang dilaporkan akibat benda jatuh.

Jalur Lintasan Rudal Korea Utara yang melintasi daratan Jepang dan Jatuh di Samudra Pasifik. (Screenshot NHK TV)

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengatakan bahwa peluncuran tersebut sama sekali tak dapat diterima dan bertentangan dengan keinginan komunitas internasional untuk mencapai solusi damai.

"Komunitas internasional harus bersatu dan mengirimkan pesan jelas setelah Korea Utara melakukan provokasi yang membahayakan," ujar Abe.

"Kita harus membuat Korea Utara mengetahui bahwa tak ada masa depan yang cerah bagi Korea Utara jika ia terus melakukan hal ini," imbuh dia.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Jepang melacak peluncuran rudal tersebut dan mengambil semua tindakan yang mungkin untuk dilakukan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya