Liputan6.com, London - Putra mahkota Osama bin Laden, Hamza bin Laden, tengah menjadi buruan pasukan khusus Inggris, Special Air Service (SAS). Hal itu dilakukan setelah intelijen Inggris dan Amerika Serikat memasukkan Hamza sebagai salah satu target utama.
Dikutip dari News.com.au, Senin (2/10/2017), Hamza saat ini menjadi pemimpin al-Qaeda, mewarisi jejak ayahnya. Osama bin Laden adalah pemimpin al-Qaeda yang dituduh melakukan serangan 11 September 2001 ke gedung World Trade Center di New York.
Advertisement
Baca Juga
Menurut laporan Daily Star, SAS meluncurkan perburuan pemuda 28 tahun itu, baik dalam keadaan hidup maupun mati.
Sejumlah badan intelijen telah memperingatkan bahwa Hamza telah merencanakan serangan ke negara Barat setelah ayahnya tewas dalam operasi oleh US Navy Seals pada 2011.
Hamza menghilang dari kompleks terpencil di Abbottabad di Pakistan beberapa minggu sebelum Osama bin Laden terbunuh. Namun dua tahun lalu, ia kembali muncul dalam sebuah pesan video yang memuji serangan teror di London.
Kemunculan kembali Hamza bin Laden di Suriah membuat CIA menambahkan dirinya ke daftar pengawasan Departemen Luar Negeri AS.
Jadi Teroris Paling Dicari
Saat ini Hamza masuk dalam daftar 10 teroris paling dicari. Ia pun saat ini berada dalam pengejaran pasukan koalisi yang dikerahkan di Operation Shader.
Hingga 40 tentara SAS telah bergabung dengan unit lain di tim Joint Coalition Special Operations. Mereka pun telah dikirim ke Suriah dalam misi rahasia untuk menemukan Hamza.
Mereka akan didukung oleh pesawat mata-mata berteknologi tinggi dan pesawat tak berawak yang bisa mendeteksi komunikasi.
"Teknologi berada di garis depan dalam melacak orang-orang seperti Hamza. Namun, seorang sumber di lapangan telah mengidentifikasi Hamza dan mendapat informasi tambahan yang sangat membantu," ujar seorang sumber intelijen senior.
"Untuk melacak seseorang, Anda perlu tahu tempat mencarinya. Kami mengandalkan sumber lokal dan Anda tak bisa mengalahkan inspeksi visual..."
"Hamza akan ditemukan, cepat atau lambat. Ia akan melakukan kesalahan kecil dan kami akan menunggunya," imbuh dia.
Advertisement