Liputan6.com, Las Vegas - Polisi yang menyelidiki kasus penembakan massal Las Vegas mengatakan telah mendapatkan temuan baru. Si pelaku, Stephen Paddock, pria bersenjata yang membunuh 59 orang dan melukai lebih dari 500 orang pada Minggu 1 Oktober 2017 waktu setempat itu, disebutkan telah menyiapkan sejumlah kamera di dalam dan sekitar hotelnya.
Seperti dikutip dari BBC, Rabu (4/10/2017), Clark County Sheriff Joseph Lombardo mengatakan bahwa kamera, termasuk satu di bagian layanan hotel, tampaknya dipasang untuk memantau polisi.
Sejauh ini pihak kepolisian masih mencoba menentukan motif pria 64 tahun itu melepaskan tembakan ke sebuah konser dari Mandalay Bay Hotel. Namun, mereka meyakini peristiwa penembakan Las Vegas tersebut dilakukan dengan tingkat perencanaan yang tinggi.
Advertisement
"Individu ini telah merencanakan aksinya. Sangat jelas terlihat bahwa segala sesuatunya sudah dipersiapkan. Faktanya, dia memiliki persenjataan dan amunisinya di ruangan itu," ujar Sheriff Lombardo kepada wartawan pada Selasa 3 Oktober waktu setempat.Â
"Itu sudah direncanakan sebelumnya dan saya cukup yakin dia mengevaluasi semua yang dia lakukan".
Penembakan Las Vegas -- yang terburuk dalam sejarah AS modern -- telah memicu perdebatan mengenai undang-undang senjata AS, namun Presiden Donald Trump mengatakan bahwa diskusi terkait hal tersebut tak tepat dilakukan saat ini.
Dia sebelumnya menggambarkan Paddock sebagai "orang sakit, orang gila". Namun seorang pejabat keamanan senior keamanan AS yang dirahasiakan identitasnya mengatakan bahwa tak ada bukti si pelaku mengalami penyakit jiwa atau kerusakan otak.
Paddock, yang diduga kuat bunuh diri sebelum polisi menyerbu kamar hotelnya diketahui tak memiliki catatan kriminal dan bukan sosok 'terkenal' di kalangan polisi.
Namun sejauh ini polisi menemukan 23 senjata di kamar hotel Paddock, serta sejumlah senjata api dan bahan peledak di rumahnya. Foto senjata dari kamar hotel yang digunakan dalam serangan tersebut diperoleh dari Boston 25 News.
Polisi juga tak melakukan penangkapan terhadap wanita yang disebut-sebut sebagai pacar Paddock, Marilou Danley, yang saat ini berada di Filipina.
"Kami sudah berkomunikasi," kata Sheriff Lombardo.
Â
Reformasi UU Pengendalian Senjata
Penembakan massal Las Vegas memicu seruan untuk melakukan reformasi terhadap undang-undang senjata AS.
Kendati demikian, presiden AS Donald Trump hanya merespons bahwa nanti akan ada saatnya langkah tersebut dilakukan. Setelah mengunjungi Puerto Riko pada Selasa 3 Oktober, dia mengatakan "mungkin nanti momen perdebatan tentang itu akan tiba".
Sebelumnya dia mengatakan: "Kita akan berbicara tentang undang-undang senjata seiring berjalannya waktu."
Trump, yang posisinya berwenang mengendalikan senjata hingga kini tak memberikan rincian lebih lanjut. Ia juga menolak menyebut insiden tersebut sebagai serangan terorisme dalam negeri.
Advertisement