Liputan6.com, Minas Gerais - Kebakaran di sebuah tempat penitipan anak terjadi di Brasil. Empat anak dan seorang guru meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Mengutip BBC, Jumat, (6/11/2017), seorang petugas keamanan diduga yang membakar pusat penitipan anak di Brasil itu.
Baca Juga
"Pria tersebut kemudian membakar dirinya di gedung yang teletak di kota terpencil Janauba, negara bagian Minas Gerais," kata polisi.
Advertisement
Dalam rekaman video yang beredar, terlihat pemandangan kacau di luar tempat penitipan anak tersebut. Di mana para orangtua menangis dan panik pasca-mengetahui terjadi kebakaran.
Sejauh ini 25 orang, mayoritas anak-anak berusia empat dan lima tahun, dirawat karena luka bakar di rumah sakit setempat. Beberapa pasien mungkin perlu diterbangkan ke unit luka bakar khusus di ibu kota negara bagian itu, Belo Horizonte.
Ibu dari salah satu korban, Juan Miguel Soares Silva, yang berusia empat tahun, mengatakan kepada surat kabar Brasil, O Globo, bahwa dia amat sedih dengan kematian sang putri. Padahal sebelumnya ia tengah mempertimbangkan untuk mendaftarkan buah hatinya itu ke penitipan anak lain.
Namun semua itu sudah terlambat, putri kecilnya kini sudah tiada.
"Kami akan pindah ke lingkungan yang berbeda," kata Jane Kelly da Silva Soares. "Aku bangun pagi untuk mengantarnya ke penitipan anak. Tapi ketika aku melihatnya lagi di rumah sakit, dia sudah meninggal".Â
Pelaku Adalah Penjaga Keamanan yang Dipecat?
Sementara itu, petugas keamanan yang diduga sebagai pelaku pembakaran penitipan anak diidentifikasi oleh polisi sebagai Damiao Soares dos Santos. Pria berusia 50 tahun itu meninggal di rumah sakit karena luka parah.
Sejauh ini alasan serangan tersebut masih diselidiki.
Media lokal melaporkan bahwa dia dipecat setelah kembali dari cuti tahunan bulan lalu dengan sejumlah masalah kesehatan.
"Dia pergi ke pusat penitipan anak Gente Inocente untuk menyerahkan surat keterangan medisnya dan kemudian membakar tempat tersebut," demikian lapor O Globo.
Mengetahui peristiwa tersebut, Orang Nomor Satu di Brasil pun angkat bicara.
"Saya sangat menyesal atas tragedi ini, yang melibatkan anak-anak di Janauba. Simpati saya kepada keluarga korban," ungkap Presiden Brasil Michel Temer melalui Twitter.
"Ini kehilangan yang sangat menyakitkan," ucap Temer.
Sejauh ini, Wali Kota Janauba telah mengumumkan tujuh hari berkabung atas peristiwa kebakaran tersebut.
Advertisement