Liputan6.com, Cape Town - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) dilaporkan ikut melakukan penyelidikan terhadap beberapa anggota keluarga Gupta atas dugaan kejahatan finansial. Kabar itu dilaporkan oleh surat kabar harian Inggris, Financial Times.
Menurut surat kabar itu, anggota keluarga Gupta yang menjadi fokus penyelidikan FBI adalah Ashihs dan Amol yang berkewarganegaraan AS. Demikian seperti dikutip dari Deutsche-Welle, Selasa (24/10/2017).
Baca Juga
Perusahaan mereka yang berbasis di Afrika Selatan juga menjadi target penyelidikan Biro, karena diduga melakukan pencucian uang senilai jutaan dolar dan mengalirkan dana mencurigakan ke entitas di Dubai dan Amerika Serikat.
Advertisement
FBI juga memeriksa beberapa individu dan rekening bank yang diduga memiliki kaitan dengan Ashihs dan Amol.
Ashihs dan Amol merupakan keponakan dari Atul, Ajay, dan Rajesh Gupta, konglomerat bersaudara kelahiran India yang berbisnis di Afrika Selatan.
Penyelidikan FBI itu dilaksanakan pada saat yang sama ketika Directorate for Priority Crime Investigation Afrika Selatan tengah melakukan penyelidikan terhadap Atul, Ajay, dan Rajesh atas tuduhan state capture.
State capture adalah korupsi politik sistemik di mana sejumlah entitas privat mencampuri dan memengaruhi pengambilan keputusan serta kebijakan pemerintahan suatu wilayah demi keuntungan entitas tersebut.
Keluarga Gupta, melalui beberapa perantara dan pihak ketiga, turut diduga merampas pajak negara Afrika Selatan.
Sementara itu, Financial Times menulis, dinas regulator perbankan pemerintah Inggris, Financial Conduct Authority (FCA) turut melakukan penyelidikan terhadap dua bank asal Britania Raya yang diduga memiliki kaitan dengan beberapa anggota keluarga Gupta.
Seperti dikutip dari Financial Times, aparat penegak hukum mengapresiasi dan siap bekerja sama dengan investigasi yang dilakukan oleh FBI.
"Jika dibutuhkan, kami siap untuk bekerja sama," jelas juru bicara untuk Kepolisian Afrika Selatan.
Namun, Biro belum memberikan komentar apa pun terkait investigasi tersebut.
Relasi Keluarga Gupta dengan Presiden Afsel
Penyelidikan FBI terhadap Ashihs dan Amol Gupta dimulai setelah sejumlah surat elektronik berantai dari Afrika Selatan bocor ke publik.
Surel itu menunjukkan dugaan campur tangan Atul, Ajay, dan Rajesh Gupta terhadap Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, kabinet, dan beberapa ketua badan usaha milik negara. Relasi itu telah terjadi sejak 2016 hingga sekarang.
Dalam prosesnya, campur tangan bertendensi korupsi-kolusi itu menghasilkan total keuntungan senilai jutaan dolar. Uang haram itu terbagi pada pihak-pihak yang terlibat.
Laporan mantan Ketua Ombudsman Afrika Selatan, Thuli Madonsela turut menuding adanya relasi nepotisme antara Zuma dan keluarga Gupta. Madonsela menduga, Zuma menunjuk sejumlah pejabat kabinet yang dekat dengan Gupta bersaudara.
Baik Zuma dan keluarga Gupta membantah segala tuduhan tersebut.
Parlemen Afrika Selatan telah intens memanggil sejumlah menteri dan ketua badan usaha milik negara untuk diperiksa atas keterlibatan mereka dengan keluarga Gupta.
Salah satu anggota parlemen juga mulai mendesak agar penegak hukum mulai menyeret sejumlah perusahaan privat yang memiliki kaitan dengan Atul Gupta Cs.
Namun, hingga saat ini, belum ada satu pun yang diseret ke muka hukum.
Advertisement