Liputan6.com, Cape Canaveral - Salah satu perusahaan teknologi antariksa raksasa, SpaceX, kembali meluncurkan roket. Namun, kali ini tidak ada masyarakat umum yang tahu apa yang diangkut oleh roket yang rencananya diluncurkan pada Rabu, 15 November 2017.
Peluncuran yang pertama kali dilansir Space.com itu membawa yang disediakan oleh perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan Northrop Grumman.
Dikutip dari Newsweek, Rabu (15/11/2017), satu-satunya rincian yang bisa didapat ialah muatannya "dibatasi" dan merupakan milik Pemerintah Amerika Serikat. Peluncuran satelit rahasia bernama Zuma itu tentu saja memicu munculnya sejumlah teori konspirasi.
Advertisement
Baca Juga
Selain muatannya yang "dibatasi", apa yang diketahui ialah roket tersebut diperkirakan akan diluncurkan ke orbit Bumi rendah untuk menaruh muatannya. Roket tersebut turun kembali dan mendarat sekitar 10 menit.
Yang menambah rasa penasaran, yakni SpaceX mengeluarkan peringatan adanya ledakan sonik di lima wilayah Florida saat peluncuran roket itu dilakukan.
Ini bukan kali pertama SpaceX mengirim sebuah hal rahasia ke angkasa luar untuk Pemerintah AS. Pada Mei 2017, roket Falcon 9 mengirim "sesuatu" untuk National Reconnaissance Office -- salah satu badan intelijen AS.
Untuk ukuran muatan "super" rahasia, penonton peluncuran roket tersebut cukup banyak. Dalam siaran langsung secara online, terdapat 1,7 juta penonton saat itu.
Uji Coba Lain Sebelum Satelit Rahasia Diluncurkan
Beberapa hari sebelum roket pengangkut muatan rahasia itu diluncurkan, pada Sabtu 11 November 2017 dilakukan uji coba di Kennedy Space Center di Florida.
Meski uji coba itu berjalan lancar, tes lain di sebuah fasilitas di Texas pada akhir pekan lalu tidak berjalan baik. Salah satu mesin yang digunakan untuk peluncuran Falcon 9 selanjutnya meledak pada Minggu, 12 November 2017, demikian menurut laporan The Washington Post.
Pendaratan Falcon 9 pada Oktober lalu juga diwarnai dengan percikan api. Meski demikian, misi pengiriman satelitnya sukses dilakukan.
Falcon 9 merupakan roket yang digunakan SpaceX untuk melakukan perjalanan komersial pertama ke ISS. Menurut keterangan CEO SpaceX, Elon Musk, roket jenis baru, Falcon Heavy, diperkirakan akan diuji coba pada bulan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement