Dapatkah Anda Menemukan Anjing Bersembunyi di Hamparan Pakis Ini?

Liputan6.com, London - Gambar seekor anjing yang bersembunyi di antara hamparan tumbuhan pakis yang mulai kering kecoklatan tampaknya membuat netizen di dunia maya garuk-garuk kepala.

Teka-teki sederhana yang dilakukan oleh Karen Fornos Klein -- seorang pemilik anjing -- ke laman Facebooknya itu ramai jadi bahan pembicaraan orang.

Dilansir dari laman Daily Mail, Selasa (21/11/2017), kala itu Klein tengah menikmati suasana musim gugur bersama anjingnya di hutan Surrey, Inggris.

Melihat warna bulu dari anjingnya yang menyerupai corak tumbuhan pakis, Klein langsung mengambil kamera dan mengabadikannya.

Hasilnya luar biasa, ia melihat si anjing peliharaan terlihat menyatu dengan warna tumbuhan pakis.

Pertanyaannya, dapatkah Anda menemukan anjing tersebut?

Jika Anda perhatikan secara saksama, pada bagian kiri gambar terdapat telinga anjing yang nongol di antara batang pakis.

Dalam foto tersebut, anjing milik Klein tersebut tengah menunduk dan tak menunjukkan mukanya. Maka dari itu hanya bagian telinga yang terlihat.

Salah seorang pengguna Facebook bernama Linda Stevens berkomentar: "Saya sama sekali tak dapat menemukan anjing menggemaskan tersebut. Ahhh... itu sangat sulit ditemukan."

Selain menebak posisi seekor anjing, sebuah artikel serupa yang mengajak pengguna media sosial bermain teka-teki adalah menemukan seekor ular di sebuah kamar.

Seorang ayah asal Negeri Kanguru itu pun baru-baru ini mengalami kejadian menegangkan dengan reptil itu secara langsung.

Kejadian tersebut ia alami saat sedang membersihkan rumah. Kala itu ia melihat seekor ular di kamar bayi dan dengan segera menghubungi penangkap ular profesional.

Dikutip dari News.com.au, kelompok penangkap ular Sunshine Coast Snake Catchers kemudian membagikan foto keberadaan reptil tersebut ke Facebook.

"Seorang warga Little Mountain sedang membersihkan rumahnya hari ini ketika ia melihat hewan yang menurutnya adalah ular coklat timur (eastern brown snake) di kamar bayi! Sambil mengawasinya ia menelepon kami dan saya bergegas tiba," ujar seorang penangkap ular, Max.

Awalnya, sang ayah meyakini bahwa ular tersebut adalah eastern brown snake yang bergerak cepat, agresif, dan merupakan ular paling berbisa kedua di dunia.

Begitu Max tiba di sana, ia menyadari bahwa jenis hewan melata tersebut adalah ular cambuk berwajah kuning. Seseorang dapat mengalami pembengkakan jika terkena bisa atau racunnya.

Kasus tersebut terjadi beberapa minggu setelah pekerja di sebuah media menemukan seekor ular piton di ruang editing Channel Nine di Darwin.

"Hal pertama yang aku pikirkan ketika menemukannya adalah membakar tempat kerjaku, tapi itu tak mungkin dilakukan," tulis news director Kate Limon dalam Twitter.

Ia kemudian beralih ke internet untuk meminta bantuan.

"Aku mencari penangkap ular untuk dihubungi dengan segera, tapi ternyata manajer program kami adalah orang yang bisa menangani satwa liar," ujar Limon.

"Ia beraksi saat mengenakan gaun bunga-bunga dan sepatu berhak tinggi, ia bikin malu kita semua," imbuh dia.