31-12-1999: Awal Putin Bangkitkan Rusia Usai Uni Soviet Hancur

Vladimir Putin mendapat kepercayaan dari Boris Yeltsin untuk menggantikannya jadi Presiden Rusia yang kala itu berada dalam ketidakstabilan.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 31 Des 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2017, 06:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin (Mikhail Klimentyev/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Moskow - Vladimir Putin saat ini dikenal sebagai salah satu pemimpin yang menjadi perhatian. Di bawah kepemimpinannya Rusia menjadi salah satu negara kuat di dunia internasional.

Jika menengok sejarah, 31 Desember 1999 menjadi awal Putin memimpin Rusia. Dia mendapat kepercayaan dari Boris Yeltsin untuk menggantikannya sebagai Presiden.

Pada hari itu, 18 tahun silam, Boris Yeltsin memutuskan untuk mengundurkan diri dari kursi presiden. Momen pengunduran dirinya dinilai mengejutkan karena beberapa bulan, akan ada pemilu untuk memilih presiden baru. Putin pun menjadi presiden sementara hingga pemilu pada 26 Maret 2000.

Dalam pidato pengunduran dirinya, Yeltsin memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada rakyat Rusia karena perekenomian negara saat itu sangat lesu. Menurut dia, Rusia perlu berubah.

"Saya memutuskan mundur lebih cepat dari masa berakhirnya jabatan saya. Saya meminta maaf atas beberapa mimpi-mimpi untuk kalian yang belum terwujud," ujar Yeltsin, seperti dimuat BBC.

Ini merupakan pernyataan yang tak biasa dari mulut Yeltsin. Dia mengakui kesalahannya. Sebelumnya pria yang melanjutkan kepemimpinan Mikhail Gorbachev setelah kehancuran Uni Soviet ini tak pernah mengucapkan hal tersebut selama delapan tahun menjabat.

Seperti dilansir BBC, kehancuran Uni Soviet dan transformasi menjadi Rusia, dari sistem ekonomi terpusat di pemerintah menjadi sistem ekonomi pasar bebas, telah membuat kondisi perekonomian memburuk.

Nilai tukar mata uang Rubel Rusia terjun bebas hingga 70% dan jumlah kemiskinan meningkat. Tercatat, ada sekitar 29% persen atau sekitar 42 juta jiwa penduduk Rusia yang hidup di garis kemiskinan.

Yeltsin juga menyebut keputusan untuk mengirim pasukan Rusia ke Republik Chechnya pada akhir 1994 merupakan kesalahan besar. Akibat dari itu, sekitar 100 ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Meski gagal dalam membawa Rusia lebih baik, Yeltsin mendapat pujian dari Presiden Amerika Serikat Bill Clinton. Yeltsin dianggap telah berhasil membawa Rusia ke era demokrasi. Hal senada juga disampaikan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, "Yeltsin telah membuat Rusia lebih aman dan stabil".

Yeltsin memberikan komando kontrol nuklir Rusia ke Putin, suatu posisi yang pas bagi Putin yang sebelumnya menjadi tokoh terkenal di kalangan intelijen Rusia, KGB.

Putin menjadi idola dan harapan baru bagi rakyat Rusia. Dalam pidato tahun baru 2000, Putih berjanji akan melanjutkan pemerintahan dengan baik. "Tak akan ada kekosongan dalam pemerintahan," tegasnya.

Putin kemudian terpilih menjadi Presiden pada Pemilu tahun 2000. Ia terpilih kembali menjadi presiden pada tahun 2004.

Sejarah lain mencatat pada 31 Desember 1600, Ratu Elizabeth mendirikan unit Hindia Timur Britania. Pada 31 Desember 1991, Uni Soviet secara resmi dibubarkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya