Liputan6.com, Kabul - Sebuah bom bunuh diri di ibu kota Afghanistan, Kabul, telah menewaskan setidaknya 11 orang dan melukai 25 lainnya.
Menurut keterangan Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, serangan tersebut terjadi di dekat sejumlah petugas polisi yang sedang menertibkan sebuah protes pada saat itu.
Sementara itu seperti dimuat Independent yang mengutip pernyataan pejabat, ledakan itu terjadi di dekat petugas keamanan yang sedang melakukan operasi memerangi obat-obatan terlarang dan alkohol.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari BBC, Jumat (5/1/2018), pihak kepolisian mengatakan bahwa lima petugas mereka tewas dan 11 lainnya cedera dalam bom bunuh diri itu. Seluruh korban luka telah dibawa ke rumah sakit yang terdapat di sekitar kota.
Petugas kepolisian Afghanistan di tempat kejadian mengatakan, pelaku bom bunuh diri mengenakan seragam polisi atau tentara dan mendekati petugas keamanan sebelum melancarkan aksinya.
Namun, belum ada konfirmasi resmi terkait hal itu.
ISIS Klaim Lakukan Serangan
Kelompok militan ISIS mengatakan, pihaknya berada di balik serangan itu.
Kantor berita propaganda ISIS, Amaq, merilis klaim tersebut dengan mengatakan bahwa seorang pelaku bom bunuh diri yang mengenakan rompi peledak menargetkan sebuah pertemuan intelijen dan polisi Afghanistan.
Mereka juga menyebut, pihaknya telah menewaskan atau melukai sekitar 80 polisi dan petugas keamanan Afghanistan dalam bom bunuh diri itu.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah sebuah bom bunuh menewaskan setidaknya 41 orang dan melukai lebih dari 80 lainnya di Kabul.
ISIS juga mengklaim telah melakukan serangan tersebut, di mana kelompok militan itu telah mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah peristiwa serupa di Afghanistan dalam dua tahun terakhir.
Advertisement