Boeing 737 Nyaris Terperosok ke Jurang di Turki, Picu Kepanikan

Liputan6.com, Trabzon - Panik pecah di dalam kabin penumpang setelah pesawat Boeing 737-800 yang mereka tumpangi nyaris terperosok ke jurang di Bandara Trabzon, Turki pada Sabtu malam, 13 Januari 2018 waktu setempat.

Pesawat maskapai Pegasus Airlines itu kehilangan kendali saat melakukan pendaratan di landas pacu Bandara Trabzon, yang terletak tepat di tepi bibir pantai Laut Hitam.

Saat pendaratan, pesawat yang kehilangan kendali itu mulai mengarah ke tepi landas pacu di sisi yang menghadap ke jurang tepi bibir pantai.

Beruntung, pesawat akhirnya berhenti sebelum nyaris jatuh ke jurang, dengan moncong pesawat hanya berjarak beberapa meter dari air di tepi Laut Hitam. Demikian seperti dilansir BBC (14/1/2018).

Semua orang di kapal dievakuasi dengan selamat, kata Gubernur Provinsi Trabzon, Yucel Yavuz. Tidak ada korban yang dilaporkan.

Penyebab kecelakaan itu sedang diselidiki, kata beberapa pejabat setempat.

Yavuz menambahkan bahwa bandara ditutup selama beberapa jam sementara penyelidikan terjadi.

Dalam sebuah keterangan resmi, pihak maskapai Pegasus Airlines mengatakan, bahwa pesawat itu 'mengalami masalah insiden di landasan pacu' saat melakukan pendaratan.

Kantor berita pemerintah Anadolu Ajansi (AA) melaporkan, ada kepanikan di dalam kabin penumpang saat pesawat lepas kendali.

"Kami miring ke samping, bagian depan turun sementara bagian belakang pesawat naik. Panik, orang-orang berteriak, menjerit," kata penumpang Fatma Gordu seperti diwartakan oleh AA.

Pesawat terbang merupakan salah satu sarana transportasi pilihan untuk tujuan jarak jauh. Di samping itu juga, jenis transportasi ini juga adalah salah satu yang paling beresiko.

Sehingga, keamanan dan keselamatan menjadi aspek nomor satu di jenis transportasi ini. Begitu juga dengan sarana penunjang, yaitu bandar udara (bandara). Bandara harus dibangun dengan memenuhi standar keselamatan.

Lokasi pun menjadi perhatian yang penting. Ada yang menyebut bahwa bandara tidak boleh dibangun di dekat permukiman warga, karena berbahaya. Dan beberapa aturan lain yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan.

Namun, apa jadinya jika bandara dibangun di dekat pemukiman, atau landasan pacu dari bandara tersebut menjorok ke lautan atau di atas pegunungan es? atau lokasi-lokasi lain yang membuat bulu kuduk berdiri kala ingin mendarat?.

Ada sejumlah bandara yang dikelompokkan menjadi bandara yang paling berbahaya di dunia. Seperti dilansir dari situs How Africa, berikut di antaranya:

Bandara Saba atau yang juga dikenal dengan nama Juanco E Yrausquin Airport di Kepulauaun Karibia Belanda ini punya landasan pacu (runway) terpendek di dunia.

Panjangnya hanya 400 meter, sehingga bandara ini dikenal dengan bandara dengan runway paling berbahaya di dunia. Selebihnya adalah hamparan lautan biru. Harus pilot yang benar-benar handal yang bisa mendaratkan pesawatnya di sini.

2. Bandara Toncontin

Bandara yang terletak di Honduras ini berlokasi di titik yang cukup berbahaya. Pilot harus melewati pegunungan baru bisa mendaratkan pesawatnya di bandara ini. Bandara ini berada di perbukitan dengan ketinggian 1.004 meter di atas permulaan laut.

Saat hendak mendarat, pesawat harus berbelok 45 derajat untuk benar-benar mencapai lokasi pendaratan di landasan sepanjang 7.000 kaki ini.

Jika mendarat di bandara ini, penumpang bakal disuguhkan pemandangan yang menakjubkan. Namun bandara ini dinilai pilot berbahaya. Kala mendarat, pilot harus benar-benar hati-hati karena harus menghindari pesawat dari dua bandara di dekatnya, JFK dan Newark.

4. Bandara Wellington

Dengan hanya satu landasan dengan panjang 6.351 kaki, bandara ini masuk dalam salah satu daftar bandara paling berbahaya di dunia. Kedua ujung dari landasan ini langsung berhubungan dengan perairan.