Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara telah sepakat untuk mengirim 140 anggota orkestra ke Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan bulan depan.
Kedua belah pihak mendiskusikan rencana pengiriman delegasi Korea Utara, di antaranya para pemain orkestra, di desa Panmunjom di zona demiliterisasi (DMZ), yang juga dikenal sebagai desa gencatan senjata.
Dikutip dari BBC pada Selasa (16/1/2018), Korea Utara mengumumkan pekan lalu bahwa pihaknya akan mengirim delegasi ke Olimpiade di bulan Juni untuk mengurangi ketegangan di kawasan.
Advertisement
Baca Juga
Korea Utara telah berpartisipasi dalam beberapa Olimpiade sebelumnya, namun tidak pernah di Korea Selatan. Mereka memboikot Olimpiade 1988 di Seoul.
Namun, untuk Olimpiade Musim Dingin kali ini yang rencananya akan digelar Februari di kota PyeongChang, Korut menyatakan keikutsertaannya. Korsel pun menyambut baik permintaan Pyongyang.
Dalam pertemuan pejabat tinggi antar Korea, Pyongyang mengatakan akan mengirimkan atlet, cheerleaders, rombongan musik, dan tim taekwondo.
Adapun orkestra yang akan dikirim oleh Korea Utara adalah Samjiyon Band. Grup itu adalah sebuah orkestra nasionalis yang sangat dihormati yang merupakan bagian dari Mansudae Art Troupe, sebuah grup musik dan opera yang telah berlangsung lama yang didirikan pada tahun 1969.
Kelompok ini sebagian besar terdiri dari musisi wanita dan sebagian besar anggotanya memainkan instrumen senar.
Mereka dikenal dengan membawakan lagu dan tarian klasik. Pemerintah Korea Utara mengatakan, kelompok musisi itu memainkan peran penting dalam mempromosikan persahabatan di luar negeri.
The Samjiyon sering tampil untuk pejabat pada Tahun Baru Imlek, dan telah memberikan banyak pertunjukan tingkat tinggi pada acara penting lainnya dalam dekade terakhir, termasuk peringatan tiga tahun tentara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada bulan Desember 2014.
Banyak lirik lagu mereka berbicara tentang pujian untuk kepemimpinan negara - dulu dan sekarang.
Pada bulan Desember 2014, kantor berita negara KCNA mengatakan "para pemain menyatakan penghormatan tak terbatas kepada Kim Jong-un".
Media corong pemerinta Korea Utara itu juga menyebut, "pemain orkestra mewakili harga diri bangsa dan menyampaikan kebanggaan tinggi bagi tentara dan orang-orang dari Republik Rakyat Demokratik Korea, yang diberkati dengan pemimpin termasyhur generasi demi generasi ".
Persiapan Panitia Olimpiade Musim Dingin
Hubungan kedua Korea makin tegang atas serangkaian uji coba rudal Korea Utara dan program nuklirnya yang makin intens dilakukan semenjak dari akhir 2016.
Namun, pada pidato awal tahun 2018, Kim Jong-un mengatakan negaranya ingin berpartisipasi dalam olimpiade musim dingin.
Pada Senin 15 Januari 2018, keduanya bertemu untuk membicarakan detail kedatangan delegasi Korea Utara. Termasuk, jumlah pemain musik, rute perjalanan, dan jadwal.
Pada akhir pekan lalu, kedua pihak juga bertemu di International Olympics Committee di Swiss.
Sementara itu, Korea Utara hanya bisa mengirimkan dua atlet yang lolos kualifikasi olimpiade, yakni atlet skate, Ryom Tae-ok and Kim Ju-sik.
Keterlibatan Korea Utara dalam Olimpiade dipandang sebagai kesempatan memperbaiki hubungan yang baik bagi kedua belah pihak, dan kesempatan untuk menurunkan ketegangan geopolitik antara kedua tetangga.
Korea Selatan telah mengusulkan agar para atlet dari kedua Korea Utara dan Selatan bersama-sama dalam upacara pembukaan. Korea Utara merespons hal itu positif dan akan mempertimbangkan permintaan Seoul.
Korea Selatan juga menyarankan tim Korea bersatu untuk turnamen hoki wanita tersebut.
Menteri Unifikasi Cho Myoung-gyon mengatakan Korea Utara "diharapkan segera menanggapi usulan tersebut".
Advertisement