Liputan6.com, Washington DC - Presiden Donald Trump menanggapi kritikan penyanyi rap Jay-Z yang menyebutnya sebagai 'serangga besar' terkait ucapannya mengenai warga minoritas, yang disebut berasal dari negara-negara lubang dubur.
Dilansir dari laman BBC pada Senin (29/1/2018), Donald Trump mengunggah sebuah kicauan di Twitter: "Pengangguran kulit hitam dilaporkan berada di posisi terendah dalam sejarah."
Advertisement
Baca Juga
Jumlah pengangguran warga kulit hitam di Amerika Serikat (AS) saat ini berada di posisi terendah, yakni 6,8 persen.
Namun, para pengamat mengatakan bahwa ketika ekonomi tumbuh di era Presiden Barack Obama, angka pengangguran warga kulit hitam tetap jauh lebih tinggi dari warga kulit putih.
Tampil di acara The Van Jones Show yang tayang di stasiun televisi CNN, Jay-Z menyebut bahwa fokus Donald Trump pada isu tingkat pengganguran adalah pengalihan isu.
"Ini bukan soal uang, karena hal tersebut tidak menjamin kebahagiaan. Ada kesalahan besar dari tanggpan Presiden. Ia harus melayani seluruh warga selayaknya manusia seutuhnya …. Itu poin utamanya," tegas suami dari diva internasional Beyonce itu.
Jay-Z lalu menambahkan bahwa terpilihnya Presiden Donald Trump merupakan sebuah kesalahan dalam penyelesaian masalah di AS.
"Anda telah menyemprotkan parfum ke tempat sampah," ujarnya.
"Anda juga menyemprotkan parfum ke serangga yang ada di dalamnya. Namun serangga itu justru membesar karena Anda tidak mengurus akar masalahnya. Anda hanya menutup bau sampah dengan wangi parfum," lanjut Jay-Z menganalogikan hal tersebut pada kontroversi yang disebabkan oleh berbagai pernyataan dan kebijakan Donald Trump.
Jay-Z Kecewa terhadap Pemilu AS 2016
Jay-Z diketahui merupakan pendukung kuat Presiden Barack Obama selama masa kepemimpinannya di tahun 2008 hingga 2016 lalu. Pada Pemilu terakhir, sosok yang disebut sebagai rapper terkaya di dunia itu sempat berbicara mengenai kekecewaannya terhadap kalahnya Hillary Clinton atas Donald Trump.
Ia juga mengungkapkan kekecewaan terhadap ucapan Presiden AS ke-45 itu terkait sebutan ‘lubang dubur’ untuk menyebut negara-negara asal imigran di benua Afrika.
"Sangat mengecewakan dan menyakitkan," ujar Jay-Z.
Presiden Donald Trump telah membantah kontroversi tersebut dan menyebut dirinya bukan seorang rasis. Trump juga menyebut bahwa bahasa yang digunakannya sedikit kasar, tetapi dipelintir oleh laporan media.
Advertisement