Pidato di World Economic Forum, Donald Trump 'Jualan' soal AS

Presiden AS Donald Trump telah menyampaikan pidato di World Economic Forum, mengundang investor asing tanam modal di AS.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 26 Jan 2018, 21:53 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2018, 21:53 WIB
Presiden AS Donald Trump di World Economic Forum, Davos, Swiss (26/1/2018) (AP)
Presiden AS Donald Trump di World Economic Forum, Davos, Swiss (26/1/2018) (AP)

Liputan6.com, Davos - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyampaikan pidatonya di World Economic Forum di Davos, Swiss pada Jumat, 26 Oktober 2018. Dalam kesempatan itu, ia mengajak investor asing menanam modal di Negeri Paman Sam.

Di hadapan para pemimpin global dan bisnis, Trump mengatakan, "Datanglah ke Amerika Serikat, investasikan uang Anda, ciptakan lapangan kerja, dan masukkan perusahaan ke AS," seperti dikutip dari CNBC (27/1/2018).

"Saya tidak berpikir soal hal elitis atau global," kata Donald Trump kepada CNBC. "Saya pikir, banyak orang yang ingin menginvestasikan uangnya kembali ke AS." 

Trump juga mempromosikan perubahan terbaru pada kebijakan pajak AS.

Partai Republik yang menyokong Donald Trump memangkas tarif pajak perusahaan AS menjadi 21 persen, dari 35 persen.

Donald Trump diharapkan menggunakan pemangkasan tarif pajak itu sebagai daya tarik  untuk mengundang pebisnis internasional ke AS. 

America First di WEF 2018

Donald Trump dan Netanyahu Bahas Ulang Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel
Presiden AS Donald Trump di sela Forum Ekonomi Dunia, Davos (25/1). Dalam pertemuannya Trump mengatakan Palestina sudah 'tidak menghormati' terkait keputusan kontroversialnya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (AP Photo / Evan Vucci)

Memanfaatkan wadah World Economic Forum 2018, Presiden Donald Trump pada hari Jumat mengampanyekan "America First" ke luar negeri.

Trump juga menyatakan, "Tidak pernah ada waktu yang lebih baik, dari saat ini, untuk berbisnis di Amerika Serikat."

Sang miliarder nyentrik bersikeras bahwa agenda "America First" tidak akan mencegah Washington untuk menegosiasikan kesepakatan perdagangan bilateral dengan negara yang selaras dengan agenda AS. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya