Liputan6.com, Moskow - Siapa pun yang tinggal -- atau pernah tinggal -- di Rusia tahu bahwa ada momen-momen tertentu ketika toko bunga 24 jam menjadi penyelamat hidup.
Di Rusia, Anda dapat dengan mudah menemukan toko-toko bunga yang buka 24 jam. Hal ini tentu kerap membuat orang asing bertanya-tanya, mengapa orang Rusia membutuhkan penjual bunga yang siaga sepanjang waktu?
Baca Juga
Siapa saja klien mereka dan situasi darurat apa yang mungkin menuntun seseorang menghampiri toko bunga pada pukul 04.00 pagi?
Advertisement
Berikut penjelasannya, seperti dikutip dari RBTH Indonesia, Kamis, 1 Februari 2018.
1. Untuk Kejutan
Orang Rusia suka mengejutkan kekasih mereka. Meski begitu, tradisi ini terkadang bisa merepotkan. Di saat-saat seperti inilah toko bunga 24 jam dibutuhkan.
Stanislav Kalashnikov tak akan pernah lupa saat ia membutuhkan toko semacam itu.
"Hari Valentine semakin dekat dan saya berencana untuk memberi pacar saya kejutan dengan sebuah hadiah. Namun sebelum kencan, dia mulai penasaran dengan rencana saya, dan keingintahuannya itu berpotensi merusak rencana yang telah saya siapkan. Saya terpaksa membuatnya jengkel tepat sebelum Hari Valentine demi mengalihkan perhatiannya. Pada tengah malam berikutnya, saya membawa hadiahnya, melewati toko bunga 24 jam, membeli seikat bunga yang cantik dan langsung pergi ke rumahnya. Ia terharu dan memberikan ciuman. Itu benar-benar kejutan," kenang pria berusia 28 tahun ini.
Advertisement
2. Skenario ‘Suami Bersalah’
Kita semua membuat kesalahan, dan orang Rusia sangat paham akan hal ini. Coba bayangkan, misalnya, Anda bertemu dengan seorang kawan lama di tengah perjalanan pulang setelah seharian bekerja.
Dia mengajak Anda bersantai sejenak, bernostalgia, minum, dan seterusnya. Akhirnya, Anda telat sampai rumah dan istri terlanjur cemberut, meski seikat bunga telah berada di genggaman tangan Anda yang gemetar.
Mungkin ini tak akan membuat keadaan jadi lebih baik, akan tetapi tak ada salahnya mencoba.
Kepada Russia Beyond, Venyeamin Tukhesov meceritakan pengalamannya yang sangat unik.
“Saat masih kuliah, teman saya mendapatkan 'uang kaget' sehingga ia mengajak kami semua untuk merayakannya. Menjelang tengah malam, kami agak mengkhawatirkan nasibnya ketika sampai di rumah karena reaksi istrinya. Kami mengantarnya pulang dan mampir di toko bunga 24 jam setempat. Dia kemudian melihat beberapa orang menunggang kuda, dan meyakinkan seseorang untuk meminjamkan kudanya. Jadi, sambil menunggang kuda dan membawa seikat bunga, ia pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Istrinya sangat marah, tapi akhirnya membiarkan suaminya masuk setelah beberapa saat.”
Tak ada jaminan bahwa bunga akan selalu berhasil mencairkan situasi semacam ini, tapi membawa bunga tak akan memperburuk keadaan.
3. Skenario ‘Suami yang Bertanggung Jawab’
Rusia memiliki banyak liburan dan kebanyakan ditujukan untuk menghormati perempuan. Pada perayaan-perayaan ini, pria diharapkan menunjukkan perhatiannya kepada kekasihnya dengan memberikan seikat bunga.
Namun, misi suci itu menjadi sangat sulit ketika Anda telah berbagi kasur selama bertahun-tahun -- istri Anda tahu betul segala gerak-gerik Anda, dan dia akan segera tahu jika Anda telah menyelundupkan bunga dan menyembunyikannya.
Arkady Bystrov (33) dari Moskow menceritakan pengalamannya sebagai berikut, "Ayah saya selalu menghadiahi seikat bunga untuk ibu saya di setiap hari ulang tahunnya. Sekitar pukul 5 pagi, saat semua orang masih tidur, dia bangun dan pergi ke toko bunga setempat yang buka 24 jam. Pada saat ibu terbangun, bunganya sudah ada di hadapannya. Ini tak mungkin dilakukan tanpa toko bunga yang buka sepanjang hari."
Advertisement
4. Skenario ‘Pelancong Bokek’
Bayangkan Anda tiba di kota terpencil di tengah malam dan tak memiliki uang sepeser pun. Anda bahkan tak mampu membayar sebuah kamar hostel.
Menolak putus asa, Anda merogoh ponsel dan mulai memperhatikan daftar kontak yang Anda miliki, siapa tahu ada seseorang yang Anda kenal tinggal di kota itu.
Ternyata, Anda menemukannya. Seorang gadis yang Anda temui di sebuah pesta kuliahan 30 tahun lalu.
Mungkin agak memalukan, tapi ini lebih baik dilakukan ketimbang tidur di bangku jalanan. Jadi, Anda memutuskan untuk menghubunginya dengan percaya diri.
Setelah menghabiskan pulsa untuk menelepon dan mengirim SMS, Anda pun menghabiskan 300 rubel terakhir di saku Anda untuk membeli tiga tangkai bunga mawar dari toko bunga 24 jam.
Bunga itu kemudian Anda berikan kepada teman Anda yang baik hati, dengan harapan bisa mendapatkan tempat menginap.
Sebetulnya, ada banyak kisah semacam ini, tapi sebagian besar mustahil untuk dibuktikan kebenarannya. Eleonora Kalugina menampik kemungkinan skenario ini.
Namun, Anda saat ini berada di Rusia, tak ada yang mustahil.