KJRI Houston: Tidak Ada Korban WNI dalam Penembakan Sekolah di Florida

Konsulat Jenderal RI di Houston, Amerika Serikat menyatakan bahwa tidak ada korban WNI dalam kasus penembakan sekolah di Florida, tepatnya di Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 16 Feb 2018, 10:09 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2018, 10:09 WIB
Penembakan Terjadi di SMA Amerika Serikat
Sejumlah siswa dievakuasi ketika terjadi penembakan massal sekolah menengah atas Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, Rabu (14/2). Insiden itu melukai sejumlah orang dan membuat ratusan murid berlarian ke jalanan. (Michele Eve Sandberg/AFP)

Liputan6.com, Houston - Konsulat Jenderal RI di Houston, Amerika Serikat menyatakan bahwa tidak ada korban WNI dalam kasus penembakan sekolah di Florida, tepatnya di Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland.

Marjory Stoneman Douglas High School menjadi lokasi kasus penembakan sekolah pada Rabu 14 Februari 2018. Di mana menewaskan 17 orang dan menyebabkan 17 lainnya terluka.

Sebelumnya, KJRI Houston menjelaskan bahwa terdapat 1 siswa WNI yang bersekolah di Marjory Stoneman Douglas High School.

Namun, kini pihak konsulat telah memastikan bahwa 1 siswa WNI itu tidak termasuk dalam daftar korban tewas maupun luka.

"Berdasarkan informasi dari warga dan daftar nama korban yang telah dirilis media setempat, pada hari ini, dapat dikonfirmasi bahwa tidak terdapat korban siswa WNI dalam peristiwa tersebut," papar rilis resmi dari KJRI Houston yang diterima Liputan6.com pada 16 Februari 2018.

Kasus di Marjory Stoneman Douglas High School menjadi peristiwa penembakan sekolah yang ke-18 di Amerika Serikat sepanjang tahun 2018, menurut data dari Everytown for Gun Safety.

Kasus di Marjory Stoneman Douglas High School

Penembakan Terjadi di SMA Amerika Serikat
Siswa tampak terguncang setelah terjadi penembakan massal yang mengguncang sekolah menengah atas Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, Rabu (14/2). Pelaku penembakan menyerahkan diri tanpa perlawanan kepada polisi. (Michele Eve Sandberg/AFP)

Setidaknya 17 orang tewas dan 17 lainnya dilarikan ke rumah sakit dalam penembakan sekolah menengah di Parkland, Florida, Amerika Serikat, pada Rabu, 14 Februari 2018 waktu setempat.

Menurut Sheriff Broward County, Scott Israel, tersangka merupakan mantan siswa berusia 19 tahun bernama Nikolas Cruz. Meski sempat menjadi buronan usai penembakan, pemuda itu saat ini telah ditangkap.

Israel menyebut latar belakang Cruz, "sangat, sangat mencemaskan".

Aparat penegak hukum pertama kali menerima panggilan darurat penembakan sekolah di Marjory Stoneman Douglas High School sebelum pukul 15.00.

Seorang siswa bernama Kayden Hanafi mengatakan, ia mendengar dua suara tembakan dan melihat siswa lain berlarian ke gedung lain. Awalnya, ia dan teman-temannya mengira bahwa itu adalah suara petasan.

"Adalah berkah besar karena kami masih hidup," kata Hanafi seperti dimuat CNN.

Siswa lain, Nicole Baltzer, mengatakan bahwa ia sedang berada di kelas trigonometri sekitar 10 menit sebelum bel pulang sekolah berdering. Ia mendengar enam suara tembakan dan semua orang berlari ke dalam sekolah.

"Aku mendengar banyak suara tembakan, setidaknya ada enam. Itu terdengar sangat dekat," ujar Baltzer.

Petugas kepolisian memintanya untuk menutup mata saat ia dan teman-temannya berjalan melewati sebuah ruang kelas dengan jendela pecah akibat penembakan sekolah. "Polisi berkata tak ada hal baik yang dapat dilihat di sana," kata gadis berusia 18 tahun itu.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya