Akibat Asap Beracun, Relawan Tragedi WTC 9/11 Meninggal

Seorang pria yang pernah menjadi pahlawan saat tragedi WTC 9/11 dikabarkan meninggal dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2018, 21:55 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2018, 21:55 WIB
11-9-2001: 6 Tragedi Maut di Amerika, Teror 9/11
Ledakan WTC di Amerika Serikat pada Selasa, 11 September 2001. Dikenal juga sebagai tragedi 9/11. (Reuters)

Liputan6.com, New York - Seorang pria yang menjadi salah satu penyelamat tragedi World Trade Center, WTC 9/11, dikabarkan meninggal dalam usia 45 tahun, pada Jumat lalu.

Pria bernama Thomas Phelan itu meninggal karena kanker yang diakibatkan dari asap beracun, yang ia hirup saat menyelamatkan korban jiwa serangan teroris pada 2001 silam.

Pada saat peristiwa itu terjadi, Phelan sedang bertugas mengemudikan kapal feri di sekitar Patung Liberty. Ketika pesawat menabrak menara, dia memutar feri dan mengambil bagian dalam evakuasi korban dari reruntuhan gedung dengan membawa korban ke sisi lain Sungai Hudson.

"Dia membawa banyak persediaan pada saat misi penyelamatan, dan dia mengambil andil besar dalam proses evakuasi," ujar pernyataan Pemadam Kebakaran Kota New York (FDNY) di akun Facebook-nya, seperti dikutip dari laman UPI.com, Senin (19/3/2018).

Dua tahun kemudian, Phelan bergabung dengan Pemadam Kebakaran Kota New York.

"Dia akan membantu setiap orang dan semua orang jika dia mampu," tulis Paul Iannizzotto, yang bekerja dengan Phelan di Engine 55.

"Saya masih tidak percaya dan jujur tidak mengerti, mengapa selalu yang baik pergi meninggalkan kita. Ia selalu berdiri tegak, selalu melakukan hal yang benar, dan akan sangat merindukannya".

Menurut Asosiasi Pemadam Kebakaran Berseragam di Greater, New York, lebih dari 170 anggota awak FDNY telah meninggal karena penyakit yang diakibatkan asap beracun setelah serangan 9/11.

Selain itu, Centers for Disease Control and Prevention mengatakan ada lebih dari 5.400 orang telah didiagnosis menderita kanker akibat asap beracun itu.

 

Reporter : Farah Fuadona

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya