11-9-2001: Pria Misterius Terfoto Terjun dari WTC 9/11

Dari sekian banyak foto mengerikan tragedi 9/11, ada 1 potret misterius bertajuk 'The Falling Man' yang belum terpecahkan hingga kini.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 11 Sep 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2017, 06:00 WIB
Menguak Pria Misterius di Foto Mengerikan Tragedi WTC 9/11*BLM
Seorang fotografer membeberkan misteri terkait "the Falling Man" atau pria yang jatuh dari gedung WTC saat tragedi 9/11.

Liputan6.com, Washington DC - 16 tahun lalu, di tanggal yang sama, 11 September 2001, terjadi tragedi teror terbesar sepanjang sejarah. Gedung kembar yang menjadi pusat bisnis Amerika Serikat World Trade Center runtuh dihantam dua pesawat. Satu pesawat lainnya dijatuhkan di Markas Militer AS, Pentagon.

Akibatnya sekitar 3.000 orang tewas, termasuk 400 petugas penyelamat yang tengah mengevakuasi korban, ikut kandas terbenam di lokasi. Hampir semua mata tertuju pada pesawat yang menghantam dan gedung yang runtuh.

Dari sekian banyak foto mengerikan tragedi 9/11 tersebut, ada satu foto misterius yang hingga kini belum terpecahkan. Foto itu diberi tajuk "The Falling Man".

Potret tersebut digambarkan sebagai seorang pria yang melarikan diri dari reruntuhan gedung dengan cara terjun dari gedung WTC. Hingga kini identitas lelaki tersebut belum terungkap. Demikian seperti dimuat TIME.

Foto pria terjun yang diambil seorang fotografer Associated Press (AP) bernama Richard Drew itu, dianggap sebagai potret salah satu dari ribuan orang yang menemui ajal di lokasi kejadian. Pria misterius tersebut jatuh meluncur ke daratan bagai anak panah.

Berdasarkan penelusuran Reporter Toronto Globe and Mail, Peter Cheney, ciri-ciri pria yang dijuluki "The Falling Man" itu diketahui berdarah latin, berjenggot, mengenakan pakaian jenis tunik berwarna putih, seperti yang dikenakan pegawai restoran.

Dari pakaiannya, lelaki tersebut diduga merupakan pegawai restoran Windows on the World yang terletak di Gedung Utara, bernama Norberto Hernandez. Sementara, pihak restoran mengkonfirmasi bahwa ada 79 karyawan yang tengah bertugas saat insiden itu terjadi.

Jurnalis Peter Cheney pun kemudian mengkonfirmasi kepada putri Norberto Hernandez, Jacqueline. Saat ditanya apakah benar foto pria jatuh itu merupakan ayahnya, Jacqueline marah. "Itu bukan ayah saya," ujar dia.

Hal senada juga dilontarkan istri Hernandez, Eulogia. Dia tak percaya jika itu adalah suaminya. Menurut beberapa pihak, salah satu kunci untuk mengungkap identitas pria misterius itu adalahi kaos oranye. Dari foto, "The Falling Man" diketahui mengenakan kaos oranye. Tapi Eulogia kembali membantah bahwa itu suaminya.

"Aku yang setiap hari memilihkannya pakaian, setiap pagi. Pagi itu, aku ingat sekali, ia memakai pakai baju jenis Old Navy, celana jins biru, kaos kaki hitam, dan celana dalam hijau. Dia pakai jam tangan Casio. "Suamiku tak pakai baju oranye," tegas wanita itu.

Dugaan lainnya, "The Falling Man" adalah karyawan di agen katering Forte Food yang melapor kehilangan 21 pekerja. Pegawai katering itu sebagian besar berdarah latin, Arab, dan India. Sebagian besar berjenggot dan berambut pendek. Seorang rekan kerja meyakini bahwa "The Falling Man" adalah Jonathan Briley.

Pria itu diketahui kerap mengenakan pakaian oranye. Ciri-cirinya pun seperti yang tampak di foto: berkulit hitam, berjenggot dan berambut pendek.

Saudara Briley mengaku mengenali sepatu hitam yang dikenakan kerabatnya, seperti yang terlihat di foto.

Lebih lanjut, menurut Gwendolyn sang adik, Briley mengidap penyakit asma. Saat ada kepulan asap, ia kesulitan bernapas. Sang adik juga mengaku Briley kerap mengenakan baju oranye. Bahkan Gwendolyn pernah berkata kepada Briley, "Kapan kau menyingkirkan baju oranye itu?".

Tapi sekali lagi, hingga kini belum bisa dipastikan siapa sebenarnya sosok pria misterius di foto mengerikan tragedi WTC itu. Terlepas dari hal tersebut, siapa pun itu korbannya, mereka dikenang warga Amerika Serikat dan internasional sebagai pahlawan.

Sejarah lain mencatat pada tanggal yang sama, 11 September 2001, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Benghazi, Libya diserang. Duta besar Amerika Serikat, J. Christopher Stevens ikut menjadi korban tewas.

Tanggal 11 September 2005 Israel secara resmi mengumumkan akan meninggalkan Jalur Gaza setelah mendudukinya selama 38 tahun.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya