Liputan6.com, Jakarta - Masing-masing profesi punya rahasia yang tak boleh dibocorkan pada pihak lain, tak terkecuali para penerbang atau pilot.
Meski saat ini pesawat menjadi alat transportasi andalan untuk mengangkut jutaan manusia tiap tahunnya, dunia penerbangan terus diselubungi misteri.
Misalnya, tak banyak orang yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam kokpit selama penerbangan, apalagi soal kode-kode rahasia yang digunakan para pilot dan awak kabin di dalam pesawat.
Advertisement
Baca Juga
Dan, meski banyak penumpang tahu soal aturan melipat meja dan membuka jendela saat lepas landas atau pendaratan, atau bahwa lampu selalu dipadamkan ketika dua proses tersebut, tak banyak yang mengetahui alasan di balik itu.
Seperti dikutip sebagian dari situs Bright Side, berikut sejumlah informasi yang dibocorkan para pilot maupun awak kabin dari sejumlah maskapai:
16. Pilot Dilarang Berjenggot
Pernahkah Anda menyadari, penampilan pilot, dari maskapai mana pun, rata-rata klimis. Kalaupun ada rambut di wajah, itu pun hanya kumis, bukan jenggot.
Sudah jadi aturan umum di hampir semua maskapai bahwa pilot dilarang memelihara jenggot.
Alasannya, masker oksigen, yang digunakan saat pesawat mengalami kondisi darurat, harus pas dan terpasang kencang di wajah. Sementara, keberadaan jenggot bisa mengganggu.
Padahal, keberadaan pilot dan kopilot krusial dalam penerbangan, apalagi dalam situasi darurat. Jika mengalami kekurangan oksigen, bukan tak mungkin mereka kehilangan kesadaran.
Pesawat Tak Pernah Terbang Lurus
15. Mengapa Suhu Kabin Pesawat Dingin
Ada alasan di mengapa suhu di dalam kabin pesawat selalu dingin, tak peduli iklim atau lokasi di mana kapal terbang beroperasi.
Berdasarkan penelitian, ada keterkaitan antara temperatur, tekanan, dan risiko kehilangan kesadaran akibat hipoksia di dalam penerbangan.
Riset berjudul "Fainting Passengers: The Role of Cabin Environment" yang diterbitkan dalam jurnal American Society for Testing and Materials, disebutkan bahwa suhu lebih hangat dalam kabin dapat meningkatkan risiko pingsan bagi beberapa penumpang.
Selain peningkatan risiko pingsan, menjaga suhu kabin tetap rendah juga untuk menghindari dehidrasi.
Udara dalam kabin pesawat pun sudah kering. Jadi, kalau suhunya lebih hangat, semakin bertambahlah dehidrasi yang dialami para penumpang sehingga mereka bisa mual dan pusing.
Jadi, pakailah pakaian hangat selama penerbangan.
14. Pesawat Tak Pernah Terbang Lurus
Dalam sejumlah penerbangan, ditampilkan peta pada para penumpang, lengkap dengan lintasan pesawat.
Dalam peta tersebut bisa dilihat bahwa pesawat tak pernah terbang lurus, melainkan dalam bentuk kurva, bahkan terkadang zigzag. Mengapa bisa begitu?
Pasalnya, Bumi itu bulat, sementara peta dalam layar disajikan dalam versi datar.
Alasan kedua adalah persyaratan khusus untuk penerbangan, yang mewajibkan semua rute harus selalu berada di dekat bandara agar pilot memiliki cukup waktu untuk mendaratannya di salah satu landasan, jika terjadi kondisi darurat.
Selain itu, kondisi cuaca juga memengaruhi rute penerbangan.
13. Pakailah Sepatu dengan Sol Tebal dan Kuat
Jika bepergian dengan pesawat, pakailah sepatu dengan sol kuat. Jangan sandal jepit.
Ini alasannya: dalam situasi evakuasi darurat, Anda pasti tak ingin berdiri di aspal landasan yang panas hanya dengan mengenakan sandal jepit tipis. Atau, di tengah rerumputan liar, penuh duri, dalam keadaan tanpa alas kaki.
Advertisement
Penumpang Kesal, Pramugari Rugi
12. Komunikasi Pilot Tak Selalu Serius
Komunikasi yang dilakukan pilot tak melulu soal penerbangan. Ada tradisi bahwa pihak pengendali lalu lintas udara memberikan ucapan selamat pada hari-hari besar.
Bayangkan jika seorang pilot melakukan penerbangan empat kali sehari sebelum Natal. Selama waktu itu sekitar 2.000 orang mengucapkan Selamat Natal kepadanya saat di udara.
"Ketika timnas Jerman menjadi juara, semua operator di dunia memberikan selamat pada kru kami," kata Antje Sheppera, pilot maskapai Lufthansa.
11. Orang Biasa Tak Mungkin Mendaratkan Pesawat
Dalam sejumlah film aksi sering digambarkan situasi ketika para pilot tak bisa mendaratkan pesawat di bawah ancaman para kriminal.
Kemudian dikisahkan, sang pemeran utama yang terampil, mengambil alih penerbangan.
Sayangnya, hal itu mustahil di dunia nyata.
Sebab, bahkan jika orang itu jenius, akrab dengan simulator komputer yang 100 persen sesuai dengan model pesawat, dan mengikuti instruksi rinci yang diberikan, ia kemungkinan gagal karena hal sederhana: stres.
10. Delay Tak Hanya Merugikan Penumpang
Penundaan penerbangan atau delay tak hanya merugikan para penumpang, tapi juga para awak kabin.
Sebab, mereka dibayar hanya berdasarkan jam terbang, waktu yang dihabiskan selama di bandara tidak masuk hitungan. Kalaupun ada insentif, jumlahnya sangat kecil.
Jadi, tak perlu menunjukan kekesalan berlebih pada para awak kabin jika pesawat Anda mengalami penundaan.
Aturan untuk Pilot
9. Aturan Saat Pilot Meninggalkan Pesawat
Ketika salah satu pilot ingin ke toilet, seorang awak kabin akan masuk ke dalam kokpit dan menunggu hingga sang penerbang kembali.
Hal itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, misalnya penerbang terkunci di luar kokpit, sementara kopilot tiba-tiba kolaps.
8. Makanan di Pesawat Hambar
Bukan salah koki jika makanan yang dihidangkan di dalam pesawat terasa hambar atau tak sedap.
Alasannya, lokasi di ketinggian ribuan meter dari permukaan tanah, indra pengecap dan penciuman kita akan terpengaruh.
Tak hanya itu, kelembaban, kebisingan di pesawat, dan tekanan rendah juga memainkan peran besar soal rasa makanan.
7. Pakaian yang Cocok di Pesawat
Saat berada di pesawat, pilihlah pakaian yang nyaman dengan kain yang menyerap keringat. Itu akan membantu Anda untuk tidur nyenyak.
Juga, harus diingat, pakaian yang longgar juga penting untuk mencegah pembekuan darah atau deep vein thrombosis. Pakaian formal mungkin bukan pilihan bijak.
Selama terbang, jauhi kafein, bahkan di siang hari agar bisa tidur saat malam. Bawalah penutup telinga dan masker tidur ringan selama perjalanan.
Advertisement
Pintu Antipeluru
6. Pintu Antipeluru
Benar bahwa pilot dilindungi pintu antipeluru dengan kode khusus untuk membukanya.
Untuk mengecek kondisi para pilot, pramugari akan berkomunikasi dengan para penerbang lewat telepon.
Komunikasi tersebut harus dilakukan setiap 40 menit pada siang hari dan tiap 20 menit di malam hari.
5. Tempat Duduk Paling Nyaman
Pesawat terbang ibarat permainan jungkat-jungkit. Kursi yang paling tak nyaman dan banyak goyangannya ada di belakang.
Jadi, jika ingin terbang dengan tenang, tanpa terlalu banyak guncangan, pilih kursi di tengah dekat sayap.
4. Sinyal Bahaya
Jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan, misalnya pembajakan, pilot punya cara untuk memberi tahu pihak bandara saat melakukan pendaratan.
Caranya, dengan membiarkan bagian sayap terbuka. Itu adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa ada hal yang tak beres pada kapal terbang.
Masker Oksigen Hanya Berfungsi 15 Menit
3. Pendaratan Kasar Bisa Jadi Disengaja
Saat mengalami pendaratan kasar (hard landing) di tengah cuaca buruk, bisa jadi itu bukan lantara pilot kurang pengalaman.
Faktanya, dalam sejumlah kasus, mereka sengaja melakukannya. Jika landasan dalam kondisi tergenang air, pesawat harus didaratkan secara keras untuk 'memecah' lapisan air untuk menghindari terjadinya aquaplaning atau terpeleset saat landasan basah.
2. Lampu Diredupkan Saat Pendaratan
Lampu pesawat akan diredupkan saat lepas landas dan mendarat. Ternyata, ada alasan di balik itu.
Hal tersebut adalah bagian dari prosedur keamanan yang mungkin bisa menyelamatkan nyawa para penumpang.
"Bayangkan ketika berada di ruangan asing yang terang dan penuh dengan rintangan, kemudian seseorang mematikan lampu dan meminta Anda untuk segera keluar," kata seorang pilot, Chris Cooke menjawab pertanyaan pembaca majalah Travel + Leisure, seperti dikutip dari News.com.au, Minggu (28/2/2016).
Dia menambahkan, akan jauh lebih sulit bagi mata penumpang untuk menyesuaikan diri -- dari terang ke gelap --jika situasi darurat terjadi.
Meredupkan lampu kabin sebelum pesawat menurun dimaksudkan untuk mempersiapkan para penumpang untuk menemukan jalan ke pintu darurat, terutama untuk menemukan rambu-rambu menuju pintu darurat yang sengaja dibuat terang di lorong kapal terbang.
1. Masker Oksigen Hanya Bisa Bertahan Selama 15 Menit
Oksigen di dalam masker ternyata hanya cukup untuk seperempat jam saja alias 15 menit. Tapi, jangan buru-buru panik!
Lima belas menit adalah waktu yang cukup bagi pilot untuk mengarahkan pesawat ke ketinggian yang lebih rendah, di mana para penumpang dapat bernapas normal.
Advertisement