Aktivis Anti-Apartheid dan Mantan First Lady Afrika Selatan Winnie Mandela Tutup Usia

Winnie Mandela meninggal di usia 81 tahun setelah bertahun-tahun sakit dan berulang kali dilarikan ke rumah sakit.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 03 Apr 2018, 08:34 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2018, 08:34 WIB
Winnie Mandela (AFP)
Winnie Mandela (AFP)

Liputan6.com, Johanesberg - Dunia kembali berkabung. Akitivis Afrika Selatan yang terkenal dengan anti-apartheid sekaligus mantan ibu negara, Winnie Madikizela-Mandela atau Winnie Mandela meninggal dunia di usia 81 tahun.

Juru bicara keluarga, Victor Dlamini, mengonfirmasi pada Senin, bahwa, "Nyonya Mandela tutup usia dalam damai pada Senin sore, dikelilingi oleh keluarga dan kerabat yang mencintainya."

"Nyonya Mandela telah berjuang melawan penyakitnya, yang telah membuatnya berkali-kali dirawat di rumah sakit," kata Dlamini seperti dikutip dari BBC, Selasa (3/4/2018).

Para pendukung Winnie dan sejumlah figur politik Afrika Selatan langsung berkumpul di rumahnya di Soweto, Johanesberg, ketika kabar kematiannya tersebar.

Nyonya Madikizela-Mandela lahir pada 1936 di Eastern Cape yang dahulu dikenal sebagai Kota Transkei.

Dia tengah belajar tentang pekerja sosial ketika bertemu kekasih dan kemudian menjadi suaminya, Nelson Mandela, pada 1950-an. Keduanya menikah dan memiliki dua putri.

Winnie dan Nelson Mandela pernah ditahan. Mereka berdua adalah simbol perjuangan selama tiga dekade melepaskan Afrika Selatan dari apartheid.

Keduanya menikah selama 38 tahun. Meskipun selama tiga dekade bersama, mereka berpisah karena Nelson ditahan dengan cukup lama.

Winnie Mandela langsung mengambil alih tongkat perjuangan sewaktu Mandela dipenjara seumur hidup. Perempuan itu langsung menjadi simbol internasional melawan politik apartheid. Winnie juga pernah ditahan gara-gara perjuangannya meminta keadilan dan kesamaan.

Bagi para pendukungnya, Winnie Madikizela-Mandela, adalah "Ibu Bangsa".

Dalam pengumuman kematian Winnie Mandela, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyebut Winnie sebagai "suara pembangkangan" terhadap aturan minoritas kulit putih.

"Dalam menghadapi eksploitasi, dia adalah seorang pejuang keadilan dan kesetaraan," katanya, Senin.

"Dia sebagai simbol abadi dari keinginan rakyat kita untuk bebas".

Pensiunan Uskup Agung dan Peraih Hadiah Nobel, Desmond Tutu mengatakan Winnie adalah "simbol perjuangan melawan apartheid".

"Pembangkangannya yang berani sangat inspirasional untuk saya, dan untuk generasi aktivis," tambah Tutu mengenang sang legenda, Winnie Mandela.

 

Saksikan video menarik berikut ini: 

 


Sosok Kontroversial

Winnie Mandela saat upacara pemakaman Nelson Mandela, 11 Desember 2013 (AP Photo)
Winnie Mandela saat upacara pemakaman Nelson Mandela, 11 Desember 2013 (AP Photo)

Selain dikenang sebagai aktivis anti-apartheid, Winnie Mandela juga banyak diterpa cobaan. Dari perceraian dengan Neslon yang membuatnya jadi sosok kontroversial, hingga kasus pembunuhan.

Pada 14 Mei 1991, hakim mengetuk palu persidangan sebagai simbol keputusannya atas hukuman yang diterima oleh Winnie Mandela.

Dia dijatuhi hukuman 6 tahun penjara karena terbukti bersalah atas kasus penculikan dan penganiayaan terhadap empat pemuda.

Dalam putusannya, hakim menyatakan Winnie Mandela terlibat dalam kasus penculikan tersebut. Salah satu korbannya adalah Stompie Moeketsi berusia 14 tahun yang tewas mengenaskan dibunuh oleh asisten Winnie, yaitu Jerry Richardson.

Tak diketahui pasti apa motif penculikan tersebut. Keempat pemuda yang berusia belasan tahun itu merupakan anggota Mandela Football Club salah satu gerakan melawan apartheid. Dikabarkan, Jerry Richardson juga anggota dari Mandela Football Club.

Meski Winnie menegaskan bahwa dirinya tak bersalah, hakim menyebut bantahan tersebut adalah sebuah kebohongan.

Atas kasus ini, sosok populer Winnie yang saat itu tengah disegani oleh khalayak ramai seketika menjadi redup. Di lain sisi, sang suami Nelson Mandela menegaskan bahwa istrinya tak bersalah.

Beberapa tahun setelah divonis penjara dijatuhkan, Winnie kembali tersandung dua kasus pembunuhan lain.

Tak lama kemudian, Nelson Mandela mengumumkan perceraiannya dengan Winnie. Keduanya resmi bercerai pada 1996.

Namun, Winnie masih mempertahankan nama belakang Mandela dan berhubungan baik dengan Nelson.

Pada Juni 1993, Mahkamah Agung Afrika Selatan mengurangi masa hukuman Winnie selama 2 tahun. Sebagai gantinya ia harus membayar denda 3.200 pound sterling.

Tak hanya itu Winnie juga harus membayar sejumlah uang kepada tiga korban penculikan yang masih hidup.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya