Liputan6.com, Damaskus - Duta Besar RI, Djoko Harjanto, telah bertemu dengan beberapa menteri Suriah di Damaskus pada 30 April 2018.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Djoko membahas berbagai hal strategis yang menjadi perhatian kedua negara, salah satunya terkait isu politik di Suriah.
Ketika bertemu dengan Menteri Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri Suriah Suriah, Duta Besar RI kembali menegaskan sikap dan dukungan politik Indonesia kepada Suriah.
Advertisement
"Indonesia selalu mendukung upaya penyelesaian konflik di Suriah secara politis dan damai," kata Dubes Djoko kepada Menteri Mohammad Nidal Al Shaar, seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Rabu (3/5/2018).
Baca Juga
Shaar berterima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah dan rakyat Indonesia atas sikap dan dukungannya selama ini kepada Suriah.
Dalam pertemuan tersebut dibahas pula berbagai peluang kerja sama ekonomi dapat dikembangkan antara kedua negara. Suriah berharap adanya penurunan tarif untuk beberapa produk Suriah yang dapat masuk ke Indonesia.
Kementerian Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri Suriah memiliki rencana untuk bekerj sama dengan pemerintah Indonesia dalam hal pengelolaan koperasi, usaha kecil, dan menengah melalui pelatihan kader-kader Suriah di Indonesia.
Duta Besar RI menyambut baik dan mendukung upaya pemerintah Suriah yang ingin membentuk kembali beberapa bisnis council termasuk Syrian-Indonesia Businessman Council (SIBC), guna meningkatkan volume perdagangan bilateral.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Pembahasan Kerja Sama Pariwisata dan Transportasi
Dubes Djoko Harjanto juga telah bertemu dengan Menteri Pariwisata Suriah, Bishir Riad Yazigi dan Menteri Transportasi Suriah, Ali Hammoud.
Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai peluang kerja sama pariwisata dan transpotasi antara kedua negara.
Dalam hal ini, Djoko mengutarakan bahwa terdapat beberapa operator travel haji dan umroh di Indonesia yang ingin membuka jalur Umrah Plus ke Suriah, mengingat banyaknya situs-situs sejarah dan religi di Suriah.
Kementerian Pariwisata menawarkan 10 beasiswa bagi pelajar Indonesia di Akademi Pariwisata Suriah untuk belajar tentang kuliner Suriah.
Indonesia memiliki berbagai industri strategis yang mungkin dapat bersinergi dengan Suriah di waktu mendatang, seperti industri pesawat terbang, industri pembuatan kapal, industri pembuatan kereta api, dan senjata.
Dubes juga menyampaikan kemajuan industri strategis Indonesia seperti PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, dan PT Inka.
Kementerian Transportasi menyatakan apabila ada kemungkinan untuk membeli pesawat sipil bekas/second-hand dari Indonesia untuk digunakan sebagai alat transportasi di Suriah.
Advertisement