Donald Trump dan Kim Jong-un Akan Bertemu di Singapura pada 12 Juni 2018

Sejak awal, Singapura diyakini telah menjadi kandidat kuat tuan rumah pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 11 Mei 2018, 08:15 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2018, 08:15 WIB
Presiden ke-45 Amerika Serikat Donald Trump (AP Photo/Evan Vucci)
Presiden ke-45 Amerika Serikat Donald Trump (AP Photo/Evan Vucci)

Liputan6.com, Washington, DC - Terkuak sudah waktu dan lokasi pertemuan Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Keduanya akan bertatap muka pada Selasa, 12 Juni 2018, di Singapura.

Informasi penting tersebut disampaikan oleh Trump melalui media sosial Twitter pada Kamis kemarin pukul 21.37 waktu setempat.

Wacana pertemuan Trump dan Kim Jong-un telah bergulir sejak presiden Amerika Serikat ke-45 itu menerima undangan dari pemimpin Korea Utara pada Maret lalu.

Peristiwa tatap muka antara Trump kelak tercatat sejarah karena untuk pertama kalinya seorang presiden Amerika Serikat akan bersanding dengan pemimpin Korea Utara.

Sebelum Singapura resmi diumumkan sebagai tuan rumah KTT Amerika Serikat-Korea Utara, Zona Demiliterisasi (DMZ) dan Mongolia juga masuk dalam daftar opsi lokasi pertemuan Kim Jong-un dan Donald Trump.

Pilihan utama

Sudah sejak awal, Singapura dikabarkan menjadi pilihan utama para pejabat tinggi pemerintahan Amerika Serikat, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan kepala staf Gedung Putih John Kelly. Demikian seperti dikutip dari CNN, Jumat (11/5/2018).

Menurut mereka, lokasi pertemuan Trump dan Kim Jong-un akan memainkan peran besar soal bagaimana dunia melihat pembicaraan dua pemimpin kontroversial tersebut.

Singapura dinilai menjadi pilihan karena kenetralannya, baik dilihat dari segi lokasi (tidak ada China dan Rusia), maupun geografi. Sebelumnya, terdapat laporan yang menyebutkan pesawat yang akan membawa Kim Jong-un sudah tua hingga tidak memungkinkan untuk bepergian jauh.

Namun, para pejabat Amerika Serikat meyakini, terbang ke Singapura yang berjarak sekitar 3.000 mil dari Pyongyang bukan masalah bagi Kim Jong-un. Pasalnya, baru-baru ini, Kim Jong-un diketahui melawat ke China dengan menempuh perjalanan via udara.

Pekan lalu, Trump mengatakan bahwa tanggal dan waktu pertemuannya dan Kim Jong-un telah ditetapkan. Meski demikian, belum diumumkan ke publik hingga kepulangan Menlu Pompeo dari Pyongyang.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pembebasan Tiga Warga AS

Presiden Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump menyambut kepulang tiga warga AS yang ditahan selama setahun oleh Korea Utara (AP/Susah Walsh)
Presiden Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump menyambut kepulang tiga warga AS yang ditahan selama setahun oleh Korea Utara (AP/Susah Walsh)

Pengumuman soal waktu dan lokasi pertemuan Trump dan Kim Jong-un muncul sehari setelah tiga warga Amerika Serikat yang disandera Korea Utara mendarat di Negeri Paman Sam. Ketiganya dijemput oleh Pompeo.

Selain, mengamankan pembebasan tiga warga Amerika Serikat, Pompeo yang bertemu langsung dengan Kim Jong-un di Pyongyang, dilaporkan juga menyelesaikan rincian KTT antar kedua negara.

Sementara itu, Trump digambarkan berhati-hati dalam membahas prospek capaian kesepakatan KTT Amerika Serikat-Korea Utara. Ia beberapa kali menegaskan bahwa sebuah perjanjian bersejarah dapat saja terwujud dalam pertemuannya dengan Kim Jong-un, namun di lain sisi ia memeringatkan bahwa pembicaraan bisa saja tidak berbuah manis.

Bagaimanapun, Trump melihat pembebasan ketiga warga Amerika Serikat sebagai alasan untuk optimistis.

"Kami memulai dengan sebuah pijakan baru -- saya benar-benar merasa bahwa kami memiliki sebuah kesempatan yang sangat bagus untuk melakukan sesuatu yang berarti. Banyak hal baik telah terjadi," kata Trump saat menyambut tiga warganya di Pangkalan Andrews pada Kamis pagi.

"Saya benar-benar merasa, dia (Kim Jong-un) ingin melakukan sesuatu dan membawa negaranya ke dunia nyata. Sejauh ini belum pernah terjadi, tidak pernah ada hubungan seperti ini. Saya benar-benar merasa ada banyak kemajuan telah dicapai," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya