Liputan6.com, Borno - Bom bunuh diri ganda menewaskan sedikitnya 31 orang di dua lokasi terpisah di Kota Damboa, Negara Bagian Borno, Nigeria, pada Sabtu, 16 Juni 2018 malam waktu setempat.
Serangan yang diduga didalangi oleh kelompok Boko Haram itu menargetkan orang-orang yang baru kembali dari perayaan Idul Fitri.
Usai melakukan pengeboman, para pelaku dilaporkan menembakkan granat roket (RPG) ke kerumunan orang yang berkumpul di lokasi kejadian, mendorong angka korban menjadi lebih banyak. Metode itu disebut sebagai ciri khas serangan teror kelompok Boko Haram.
Advertisement
"Ada dua serangan bunuh diri dan ledakan granat roket di Damboa semalam yang menewaskan 31 orang dan menyebabkan beberapa orang terluka," kata pemimpin milisi Babakura Kolo kepada AFP, seperti dikutip dari The Hindustan Times (18/6/2018).
Dua pengebom bunuh diri meledakkan bom mereka di Distrik Shuwari dan Distrik Abachari sekitar pukul 22.45 waktu setempat. Ledakan awal menewaskan sekitar enam orang di kedua lokasi.
Namun, para bomber kemudian melanjutkan serangan dengan menembakan RPG ke arah kerumunan, menjadikan total korban tewas di kedua lokasi menjadi sekitar 31 orang.
"Sebagian besar korban berasal dari proyektil granat roket yang ditembakkan beberapa menit setelah dua pembom bunuh diri melakukan penyerangan," kata seorang pejabat setempat yang anonim.
Baca Juga
"Korban tewas terbaru sekarang 31, tetapi mungkin meningkat karena banyak di antara yang terluka mungkin tidak bertahan hidup," tambahnya.
Sementara itu, pemimpin milisi Babakura Kolo meyakini bahwa serangan itu dilakukan oleh Boko Haram.
"Sudah pasti ini adalah karya Boko Haram," kata Kolo.
Â
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Sepak Terjang Boko Haram
Kelompok teroris Boko Haram telah melaksanakan berbagai serangan bom bunuh diri, di mana mereka melibatkan gadis-gadis muda sebagai bomber bunuh diri yang menargetkan tempat-tempat publik seperti pasar, masjid, dan kerumuman orang.
Sebelumnya, pada 1 Mei 2018, setidaknya 86 orang tewas dalam dua ledakan bunuh diri yang menargetkan sebuah masjid dan pasar terdekat di kota Mubi di negara tetangganya, Adamawa.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari yang berkuasa pada tahun 2015 bersumpah untuk membasmi Boko Haram, tetapi para jihadis masih sering melakukan serangan, menargetkan warga sipil dan pasukan keamanan.
Sebuah laporan terbaru yang dilansir oleh UNICEF pada Jumat, 13 April 2018, menyebut kelompok ekstremis Boko Haram telah menculik lebih dari 1.000 anak di timur laut Nigeria sejak 2013.
Catatan itu juga menandai peringatan empat tahun penculikan 276 gadis remaja dari sebuah sekolah asrama di kota Chibok. Beberapa siswi tersebut berhasil melarikan diri, namun masih ada lebih dari 100 orang lainnya belum kembali ke keluarga masing-masing.
Menurut Menteri Informasi dan Kebudayaan Nigeria, Segun Adeyemi, aksi teror yang dilakukan kelompok Boko Haram sebagian besar dilakukan dalam gerakan sistematis. Mereka menculik ribuan anak perempuan dan laki-laki, dan memaksanya masuk ke dalam barisan ekstremis.
Advertisement