Liputan6.com, London - Kartu pos lawas itu ditulis empat hari sebelum Kapal Titanic karam untuk selamanya di lautan beku Atlantik, 15 April 1912.
"Aku berharap kamu ada di sini. Ini adalah kapal yang indah...Aku baru saja pergi ke dek," demikian untaian kalimat yang ditorehkan dengan pensil, di kartu pos bergambar Kapal Titanic warna hitam putih, seperti dikutip dari New York Post, Santu (23/6/2018).
Advertisement
Baca Juga
Kartu pos bertanggal 11 April 1912 itu dikirimkan untuk Nell Green yang beralamat di Birmingham, Inggris.
Cap pos Queenstown -- kini Cobh di Cork, Irlandia -- tertera di sana. Dalam perjalanannya dari Southampton ke New York, Titanic sempat mampir ke sana.
Penulis kartu pos tersebut adalah Sarah Daniels, penumpang kelas satu di Titanic. Ia membubuhkan tanda tangan 'Fisgig' -- nama aliasnya.
Meski menempati kabin kelas utama, Sarah bukanlah orang berduit. Perempuan yang kala itu berusia 37 tahun adalah pelayan keluarga kaya, Hudson Allison yang kala itu naik Titanic untuk kembali ke rumahnya yang megah di Montreal, Kanada.
Sarah naik ke Titanic bersama majikannya, Hudson dan Bess Allison, beserta dua putra mereka, Loraine dan Trevor. Juga ikut dalam rombongan adalah pengasuh Alice Cleaver serta dua pelayan lainnya, Amelia Brown dan George Swane.
Kartu pos tersebut akan ditawarkan di balai lelang Warwick & Warwick, Inggris pada 18 Juli 2018.
Kartu pos tersebut selama beberapa generasi disimpan di keluarga penerima, Nell Green. Diperkirakan relik bersejarah tersebut akan laku sebesar US$ 20.000 hingga 26.000.
Menurut staf lelang sekaligus ahli kartu pos, Colin Such, benda tersebut punya arti penting.
"Sebab, tak banyak kartu pos yang dilaporkan dikirimkan dari Titanic," kata Colin.
Kartu pos dari Titanic kali terakhir dilelang pada 2002 yang terjual seharga US$ 12.000. Benda bersejarah itu dianggap bernilai tinggi karena menjadi bagian dari kisah tenggelamnya Kapal Titanic yang ikonik.
Â
Saksika video menarik soal Titanic berikut ini:Â
Dibentak Majikan di Malam Tenggelamnya Titanic
Sarah Daniels adalah satu dari 706 penumpang Titanic yang berhasil selamat dari tragedi mengerikan tersebut.
Perempuan yang lahir di London pada 10 November 1875 itu terjaga saat Titanic menabrak gunung es.
Ia yang penasaran dan merasa ada yang tak beres segera menuju dek. Saat tahu apa yang sedang terjadi, Sarah membangunkan kedua majikannya, Hudson dan Bess Allison yang tengah tertidur dan meminta mereka menuju dek.
Namun, alih-alih mendapat ucapan terimakasih, ia justru dibentak dan dimarahi majikannya.
Sang majikan marah karena dibangunkan dari tidur nyenyaknya. Mereka tak percaya bahaya segera menjelang.
Sarah pun kembali ke dek. Di sana, awak kapal langsung menyuruhnya masuk ke sekoci nomor delapan.
"Sekoci yang saya masuki tidak terlalu padat. Hanya ada empat pria di perahu dan mereka bertugas mendayung," kata dia kepada Manitoba Free Press.
"Tak ada petugas di dalam sekoci. Seorang perempuan bertugas sebagai pemandu saat kami mendayung di tengah kegelapan."
Dua majikan Sarah menjadi korban tewas dalam tragedi Titanic. Pun dengan salah satu anak mereka.
Pengasuh bernama Alice Cleaver berhasil menyelamatkan Trevor yang kala itu masih bayi.
Di atas kapal Carpathia, di mana sebagian besar korban selamat Titanic dievakuasi, Alice Cleaver dikabarkan tak sudi Sarah Daniels mendekati Trevor.
Saat tiba di New York, Alice -- yang dianggap pahlawan karena menyelamatkan putra majikannya -- juga menolak bertemu dengan wartawan yang ingin mewawancarainya. Ia mengaku bernama Jane.Â
Setelah itu, kehidupan Sarah Daniels tak diketahui pasti. Ia diduga tetap berada di Kanada, mungkin di Montreal, di mana perempuan itu dilaporkan menikah dan tinggal di sana.
Advertisement