Liputan6.com, Yogyakarta - Agenda pertemuan bilateral antara Republik Indonesia dan Kerajaan Thailand pada 5-6 Juli di Yogyakarta telah selesai digelar.
Dalam pertemuan yang memasuki tahun kesembilan itu, telah tercapai beberapa kesepakatan strategis untuk mendukung peningkatan kesejahteraan kedua negara.
Salah satu yang cukup gencar dibahas adalah tentang upaya meningkatkan sinergi di sektor pariwisata.
Advertisement
Dijelaskan oleh Menlu RI Retno Marsudi, bahwa Thailand merupakan pemimpin dalam hal industri wisata di wilayah Asia Tenggara, dengan jumlah kunjungan wisatawan asing mencapai 35 juta orang hingga akhir 2017.
"Melalui kerja sama kedua negara, diharapkan wisatawan yang berkunjung ke Thailand mendapat informasi tentang keunggulan pariwisata di Tanah Air, sehingga mendorong keputusan untuk melanjutkan perjalanan ke Indonesia," ujar Menlu Retno di Yogyakarta, Jumat (6/7/2018).
Baca Juga
"Infrastruktur kita juga sudah cukup memadai, bandara internasional di Jakarta dan Bali sudah mulai berperan aktif sebagai hub penerbangan dalam negeri. (Hal ini) bisa menjadi peluang baik untuk kita," lanjutnya menjelaskan.
Selain itu, Menlu Retno juga menyinggung tentang potensi menarik minat turis Thailand untu berkunjung ke Indonesia, yang menurutnya bisa didasarkan pada beberapa kemiripan sosial budaya.
Ia menyinggung posisi Candi Borobudur sebagai candi Budha terbesar di dunia, dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan Negeri Gajah Putih untuk mengunjunginya.
Hal ini dikarenakan ajaran yang disampaikan oleh Sidharta Gautama itu memiliki pengikut sangat besar di Thailand.
"Hari ini saya mengajak seluruh delegasi Thailand untuk mengunjungi Borobudur, sekaligus mempromosikan langsung sebagai salah satu destinasi unggulan Indonesia, khususnya bagi pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya," kata Menlu Retno.
Simak video pilihan berikut:
Lebih dari 100 Perusahaan Indonesia di Thailand
Di lain pihak, isu ekonomi dan perdagangan juga cukup banyak disinggung dalam agenda JMC tersebut.
Disebutkan oleh Menlu Retno, Indonesia kini telah memiliki lebih dari 100 perusahaan yang beroperasi di Thailand, termasuk dua entitas bisnis yang bernilai besar, yakni Pertamina Lubricant di ranah otomotif dan Thai Lion pada industri penerbangan.
Dalam pernyataan bersama Menlu Thailand, Don Pramudwinai, Menlu Retno juga menyebut kedua negara sepakat mempererat berbagai komitmen kerja sama, baik yang sudah terlaksana maupun yang tengah direncanakan.
Begitupun sebaliknya, Thailand berharap peningkatkan kerja sama dengan Indonesia, mampu mewujudkan cita-cita kesejahteraan bersama, baik di tingkat bilateral maupun di kawasan ASEAN.
Advertisement