Liputan6.com, Bangkok - Setelah terperangkap lebih dari sepuluh hari di dalam sebuah gua di utara Thailand, 12 orang anggota tim sepak bola remaja bersama seorang pelatih, bersiap untuk dievakuasi.
Namun, mengingat kondisi banjir di dalam gua yang belum juga surut dan ancaman cuaca buruk, tim penyelamat pun memutuskan untuk melakukan pengajaran renang dan menyelam secara singkat kepada seluruh korban.
Dikutip dari Asia One pada Kamis (5/7/2018), tim penyelam, petugas medis, konselor, dan Angkatan Laut Kerajaan Thailand menyediakan obat-obatan dan makanan untuk 12 anak sekolah serta pelatih mereka yang berusia 25 tahun. Sementara para ahli lain menilai kondisi untuk mengeluarkan mereka merupakan tugas yang tidak akan mudah.
Advertisement
"Air sangat kuat dan ruang sempit. Mengeluarkan anak-anak membutuhkan tenaga banyak orang," kata Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan kepada wartawan.
"Sekarang kami mengajari anak-anak untuk berenang dan menyelam," katanya menambahkan bahwa jika tingkat air turun dan alirannya melemah, mereka akan dibawa keluar dengan cepat.
Baca Juga
Sebuah video yang dirilis oleh Angkatan Laut Kerajaan Thailand pada Rabu, 4 Juli 2018, menunjukkan dua penyelamat dalam pakaian selam duduk di bagian gua yang tinggi, di samping anak-anak yang dibungkus selimut darurat dari aluminium foil. Mereka tampak bersemangat, sesekali tertawa.
Sebuah obor menyinari setiap anak lelaki, yang satu per satu menyapa dan memperkenalkan diri dengan kepala tertunduk, dan tangan digenggam bersama dalam ucapan salam tradisional "wai" dalam bahasa Thailand.
Mereka ditemukan oleh Angkatan Laut Kerajaan Thailand dan dua ahli penyelaman gua Inggris pada hari Senin, 2 Juli 2018, setelah hilang tanpa kabar sejak 23 Juni lalu.
Berita kehilangan selama berhari-hari itu menyita perhatian dunia, dan mendorong datangnya bantuan dari beberapa negara sahabat, seperti Australia dan Inggris.
Tim penyelamat dan relawan dielu-elukan sebagai pahlawan dalam keberhasilan pencarian tersebut, dan mereka mendapat sambutan hangat dari seluruh rakyat Thailand, termasuk oleh perdana menteri negara itu, Prayuth Chan-ocha.
Simak video pilihan berikut:
Belum Bisa Dilakukan Secara Aman
Sementara itu, menurut Gubernur Provinsi Chiang Rai, Narongsak Osottanakorn, upaya untuk mempertahankan saluran komunikasi dengan tim sepak bola yang terperangkap di gua sedalam 4 kilometer itu sempat mengalami kemunduran, karena beberapa peralatan yang dibawa jatuh ke air pada Rabu pagi.
Pihak berwenang ingin segera mengeluarkan para korban. Namun menurut tim penyelamat, hal tersebut masih belum bisa dilakukan secara aman saat ini.
"Semua ke-13 orang itu tidak harus keluar pada saat yang sama. Siapa yang siap pertama dapat pergi lebih dulu," kata Gubernur Osottanakorn kepada wartawan.
"Jika ada risiko, maka kami tidak akan mengeluarkannya."
Ditambahkan oleh Gubernur Osottanakorn, fokus saat ini adalah pemantauan ketinggian air, perkiraan hujan dan prosedur pengeluaran. Hingga Selasa kemarin, sekitar 120 juta liter air telah dipompa keluar dari gua.
Upaya terkait, masih menurut Gubernur Osottanakorn, sekaligus menepis spekulasi bahwa seluruh korban berisiko terperangkap hingga empat bulan, meskipun pemerintah sejatinya telah menyiapkan solusi terhadap kemungkinan tersebut.
Advertisement