Pesawat Il-22 Porubshik Teranyar Rusia, Mampu Lumpuhkan Sistem Sinyal Musuh

Khusus lumpuhkan sistem sinyal musuh, Rusia memodernisasi pesawat Il-22 Porubshik.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2018, 12:01 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2018, 12:01 WIB
Pesawat Il-22 Porubshik
Pesawat Il-22 Porubshik buatan Rusia. (Alexey Kudenko/Sputnik/RBTH Indonesia)

Liputan6.com, Moskow - Para teknisi Rusia baru-baru ini mulai mengerjakan pesawat Porubshik-2 generasi baru untuk peperangan elektronik. Model ini adalah modernisasi dari Il-22 Porubshik yang dirancang untuk 'membutakan' jet, bomber, dan sistem pertahanan udara musuh berbasis darat dengan mengganggu sinyal elektronik mereka.

Model pertamanya adalah mesin usang dari era Soviet yang telah diperbarui berkali-kali untuk mengikuti kemajuan teknologi. Demikian seperti dikutip dari RBTH Indonesia, Jumat (20/7/2018).

"Dalam peperangan modern, kebanyakan senjata berinteraksi dengan navigasi satelit. Pertama-tama, satelit menyediakan gambar dari medan perang ke pos komando, mereka juga menyediakan navigasi GPS untuk pesawat, dan yang paling penting mereka mengarahkan misil ke target mereka," kata Dmitry Safonov, mantan analis militer surat kabar Rusia Izvestia.

Menurutnya, senjata yang akurat sangat penting dalam konflik modern. Di tahun-tahun mendatang, kekuatan destruktif mereka dapat dicocokkan dengan nuklir yang sedang dirancang pemerintah Rusia.

"Jadi kuncinya adalah membuat calon musuh Anda tak bisa menggunakan senjata semacam itu," tegas Safonov.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penampilan Baru

Pesawat Canggih Rusia Hiasi Langit Jelang Parade Militer Victory Day-AFP-20170504
Pesawat tempur Su-25 melepaskan asap dengan warna bendera Rusia saat terbang di atas Ivan the Great Bell Tower di Kremlin saat latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Kamis (4/5). (AFP PHOTO / Natalia KOLESNIKOVA)

Badan dan penampilan keseluruhan pesawat baru ini saat ini sedang dirancang ulang, dan para ahli percaya versi ini akan jauh lebih besar daripada model sebelumnya.

"Sistem elektronik yang mampu 'mematikan' satelit atau hanya mengganggu mereka membutuhkan banyak energi dan pembangkit listrik yang mencukupi. Jadi, ia membutuhkan banyak ruang internal dan kerangka yang memadai," ujar Viktor Murahosky, pemimpin redaksi majalah Arsenal Otechestva.

"Sistem baru ini mungkin akan didasarkan pada pesawat transportasi militer Il-276," lanjutnya.

Il-276 adalah pesawat transportasi menengah yang mampu mengangkut hingga 12 ton kargo sejauh 2.700 km, dan terbang dengan kecepatan 870 km per jam. Setiap pesawat berharga sekitar 40 juta dolar AS atau setara dengan Rp 581,4 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya