Resmi Dilantik, Iván Duque jadi Presiden Termuda Kolombia

Iván Duque, mantan pengacara yang terpilih sebagai Presiden Kolombia itu menjanjikan perubahan untuk mengatasi korupsi dan memperkuat ekonomi.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Agu 2018, 13:55 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2018, 13:55 WIB
Presiden Kolombia baru terpilih, Iván Duque. (AFP)
Presiden Kolombia baru terpilih, Iván Duque. (AFP)

Liputan6.com, Bogota - Pria bernama Iván Duque resmi menjadi Presiden Kolombia baru terpilih. Ia dilantik pada Selasa, 7 Agustus 2018 waktu setempat, dan berjanji untuk mempersatukan negara serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Pendatang baru dari kubu politik konservatif itu terpilih pada bulan Juni lalu, setelah kampanye pemilihan yang bersaing ketat dengan rivalnya dari sayap kiri, Gustavo Petro.

Dalam pidato pelantikannya, seperti dikutip dari BBC, Rabu (8/8/2018), mantan pengacara itu menjanjikan perubahan untuk mengatasi korupsi dan memperkuat ekonomi. Ia juga berjanji untuk mengubah kesepakatan damai dengan kelompok pemberontak FARC.

Presiden Kolombia terdahulu, Juan Manuel Santos, mendesak Duque untuk menghormati kesepakatan dengan FARC yang dinegosiasikan pada tahun 2016 untuk mengakhiri konflik sipil yang brutal di negara itu lima dekade lalu.

FARC atau Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia, sekarang menjadi partai politik yang dikenal sebagai Pasukan Alternatif Revolusioner. Sejumlah anggotanya menduduki kursi di parlemen bulan lalu, sebagai bagian dari ketentuan yang menjamin perwakilan politik.

Duque mengatakan dia tetap berkomitmen pada proses perdamaian Kolombia, tetapi menuduh FARC terlalu lunak terhadap mantan gerilyawan yang dituduh melakukan kejahatan perang.

"Kami akan menerapkan langkah-langkah korektif untuk memastikan bahwa para korban mendapatkan kebenaran, keadilan proporsional, ganti rugi dan tak mengalami hal yang sama seperti pada masa lalu," kata presiden baru itu dalam pidatonya hari Selasa.

Duque juga berbicara tentang perlunya menyatukan kembali negara setelah kampanye pemilihan yang memecah belah masyarakat awal tahun ini.

Partai Centro Democrático (Democratic Center) yang menaungi Iván Duque mengalahkan rivalnya, Gustavo Petro dengan 12 poin pada Juni lalu - memenangkan pemilihan putaran kedua dengan 54% suara akhir.

"Saya ingin memerintah Kolombia dengan nilai dan prinsip yang tegas, mengatasi perpecahan sayap kiri dan kanan, melakukan dialog populer untuk mempersatukan perasaan yang memicu perpercahan. Saya ingin memerintah Kolombia dengan semangat membangun, bukan menghancurkan," papar Presiden Duque.

Sejauh ini masyarakat menilai partai politik Presiden Duque ramah bisnis, karena ia berjanji untuk memotong pajak dan meningkatkan investasi ekonomi Kolombia.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Presiden Kolombia Termuda

Presiden Kolombia baru terpilih, Iván Duque. (AFP)
Presiden Kolombia baru terpilih, Iván Duque. (AFP)

Ivan Duque menjadi presiden Kolombia termuda yang pernah dipilih. Ia menduduki posisi tersebut di usia 42 tahun.

Sebelumnya, Duque ditunjuk sebagai pemimpin Partai Centro Democrático (Democratic Center) oleh sang pendiri, Álvaro Uribe Velez yang kala itu menjadi presiden periode 2002 hingga 2010.

Uribe tetap aktif dalam politik, tetapi mengundurkan diri dari kursi senat pada bulan Juli terkait skandal suap dan penipuan di Mahkamah Agung.

Sementara itu, pasangan pendamping Duque, Marta Lucía Ramirez, menjadi wakil presiden wanita pertama di negara itu.

Presiden baru Kolombia ini mengambil alih kekuasaan di tengah tensi tinggi dengan negara tetangga Venezuela. Awal pekan ini Presiden Nicolas Maduro menuduh Presiden Kolombia Juan Manuel Santos bertanggung jawab atas upaya pembunuhannya di sebuah acara militer di Caracas -- insiden menggunakan drone bermuatan bahan peledak.

Kendati demikian tuduhan itu digambarkan "tidak berdasar" oleh Bogota.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya