Donald Trump Vs Melania dalam Isu 'Cyber Bullying', Ini Buktinya

Presiden Donald Trump disebut terus melakukan 'cyber bullying' ketika secara bersamaan istrinya justru mengkampanyekan imbauan sebaliknya.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 21 Agu 2018, 16:14 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2018, 16:14 WIB
Melania Trump
Presiden AS Donald Trump didampingi Ibu Negara, Melania Trump melambaikan tangan sesaat akan meninggalkan Winfield House di London, Kamis (12/7). Melania Trump dan Donald Trump tengah berada di Inggris untuk kunjungan kenegaraan.. (AFP/Brendan Smialowski)

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melancarkan kritik via Twitter, di mana kali ini sasarannya adalah mantan Direktur CIA, John Brennan, yang kini menjadi analis intelijen.

Presiden Trump menyebut Brennan sebagai "Direktur CIA terburuk dalam sejarah AS", dalam sebuah twit yang diunggah pada Senin, 20 Agustus, pagi.

Kritik tersebut muncul berselang sekitar satu jam setelah istrinya, Melania Trump kembali menyerukan kampanye "Be Best", yang kini menyoroti tentang bagaimana mengajari anak-anak untuk "menempatkan diri secara aman dan positif dalam berperilaku di dunia maya".

Dalam pidato kampanye terkait, sebagaimana dikutip dari Independent.co.uk pada Selasa (21/8/2018), Melania memperingatkan bahwa media sosial bisa "merusak dan berbahaya ketika digunakan secara tidak benar".

"Kebanyakan anak lebih sadar akan manfaat dan perangkap media sosial daripada orang dewasa," lanjutnya optimis.

Sang Ibu Negara secara luas dikritik atas peluncuran kampanye "Be Best" pada musim semi ini, di mana banyak orang membandingkan insiatif anti-perundungan di internet (cyber bullying), berkebalikan dengan kebiasaan Donald Trump yang sering menyerang lawan-lawan politiknya melalui serangkaian twit.

Menanggapi kritik serupa pada Senin, 20 Agustus, juru bicara keluarga Trump mengatakan ibu negara sadar akan kecaman yang mengarah padanya, tetapi hal itu disebut "tidak akan menghalangi Melania melakukan apa yang menurutnya benar."

"Presiden bangga dengan komitmennya pada anak-anak dan mendukungnya sepenuh hati dalam setiap hal positif yang dia lakukan," kata juru bicara Stephanie Grisham.

Insiden pada Senin kemarin bukan pertama kalinya pasangan Presiden Donald Trump dan istrinya, Melania Trump, menyampaikan hal yang kontras di media sosial.

Awal Agustus lalu, setelah Donald Trump menyerang LeBron James di Twitter, Melania mengeluarkan pernyataan memuji bintang basket itu atas insiatif melakukan bantuan sosial. Bahkan, ibu negara kelahiran SLovenia itu menerima dengan baik undangan untuk mengunjungi sekolah nirlaba yang LeBron dirikan.

"Sepertinya LeBron James bekerja untuk melakukan hal-hal baik demi generasi masa depan, dan seperti yang selalu dilakukannya, Ibu Negara mendorong semua orang untuk memiliki dialog terbuka tentang masalah-masalah yang dihadapi anak-anak hari ini," kata pernyataan itu.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut:

 

Kontroversi Trump di Twitter

Balon Bayi Trump
Balon berbentuk bayi menyerupai Presiden AS, Donald Trump melayang selama demonstrasi di Parliament Square, London, Jumat (13/7). Balon seharga 8.000 pound sterling (Rp 152 juta) itu merupakan hasil urunan 'sekelompok masyarakat Inggris'. (AFP/TolgaAKMEN)

Presiden Trump telah berulang kali menyebut figur publik lainnya sebagai "bodoh," "tolol," "lemah," atau setidaknya "menyedihkan!" Bahkan, baru-baru ini ia menyebut salah seorang pembantu Gedung Putih keturunan Amerika Latin sebagai "anjing", yang kemudian memicu tudingan rasisme.

Pada hari Senin, dia mengunggah twit berisi kemarahan terhadap John Brennan, dan beberapa masalah lain terkait isu campur tangan Rusia pada agenda pemilihan umum di AS.

"Saya berharap John Brennan, Direktur CIA terburuk dalam sejarah negara kita, mengajukan gugatan," sindir Trump dalam sebuah Twit.

"Akan sangat mudah untuk mendapatkan semua catatan, teks, e-mail, dan dokumen guna menunjukkan tidak hanya pekerjaan buruk yang dia lakukan, tetapi bagaimana dia satu paham dengan Robert Mueller (direktur FBI) tentang saya," ucap sang presiden.

Beberapa menit kemudian, Presiden Trump kembali men-twit bahwa jaksa Kementerian Kehakiman Bruce Ohr adalah "lelucon total," dan menyarankan untuk memecatnya.

Trump baru-baru ini mencabut izin keamanan Brennan, dan telah mengancam akan melakukan hal yang sama kepada Ohr. Sebagaimana diketahui, kedua pria tersebut adalah pengkritik vokal presiden.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya