Ratusan Surat Kabar AS Kritik Donald Trump soal Kebebasan Pers

Ratusan surat kabar di Amerika Serikat secara serentak melakukan tindakan terkoordinasi untuk mengkritik Presiden Donald Trump.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2018, 08:01 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2018, 08:01 WIB
Ekspresi Donald Trump Saat Hadiri National Prayer Breakfast
Ekspresi Presiden AS Donald Trump saat menghadiri National Prayer Breakfast atau Sarapan Doa Nasional di sebuah hotel di Washington DC (8/2). (AFP Photo/Mandel Ngan)

Liputan6.com, Washington DC - Ratusan surat kabar di Amerika Serikat secara serentak melakukan tindakan terkoordinasi untuk mempertahankan kebebasan pers. Mereka juga mengkritik Presiden Donald Trump yang menyerang beberapa media dengan tuduhan mereka adalah musuh rakyat AS. Demikian menurut laporan ABC Indonesia, dikutip Senin (20/8/2018).

"Pilar utama kebijakan politik Presiden Trump adalah serangan terus-menerus terhadap kebebasan pers," kata tajuk rencana koran Boston Globe yang mengoordinasi kegiatan yang melibatkan 350 surat kabar di negeri itu.

"Kebesaran Amerika tergantung pada peran pers bebas untuk berbicara mengenai kebenaran kepada mereka yang berkuasa."

"Menyebut pers sebagai 'musuh rakyat' adalah tindakan bukan Amerika, sekaligus berbahaya bagi kehidupan sipil yang sudah kita rasakan selama dua abad."

Masing-masing koran tersebut, termasuk yang terbit di negara bagian di mana Donald Trump menang dalam pilpres 2016, menulis tajuk rencana, yang biasanya merupakan pendapat dari pimpinan redaksi, bukan bagian dari liputan sehari-hari.

Pasal pertama konstitusi Amerika Serikat menjamin kebebasan pers.

Press-Herald yang terbit di Portland (Maine) mengatakan bahwa pers yang independen dan bebas adalah pertahanan terbaik menghadapi tirani, sementara Star-Advertiser yang terbit di Honolulu (Hawaii) menekankan bahwa demokrasi memerlukan pers yang bebas.

The Chicago Sun-Times mengatakan percaya bahwa kebanyakan rakyat Amerika mengetahui bahwa Presiden Donald Trump banyak berbicara hal yang tidak benar.

Sementara itu, koran Des Moines Register di Iowa menulis, "Musuh utama rakyat dan demokrasi adalah mereka yang berusaha menutupi kebenaran dengan mencoba mengejek dan menekan pembawa pesannya."

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut:

Trump: 'Fake News Adalah Partai Oposisi'

Ekspresi Donald Trump Saat Hadiri National Prayer Breakfast
Gaya Presiden AS Donald Trump saat memberikan pidato dalam acara National Prayer Breakfast di sebuah hotel di Washington DC (8/2). Acara tahunan ini dihadiri para pemimpin agama, politisi dan pejabat tinggi pemerintah. (AFP Photo/Mandel Ngan)

Presiden Trump sebelumnya berulang kali mengkritik media dan menyebut berita yang bertentangan dengan pendapat atau kebijakan yang dijalankannya sebagai fake news (berita bohong).

Hari Kamis malam, setelah penerbitan kritikan dari berbagai koran tersebut, Trump memberikan komentar lewat cuitannya di Twitter.

"THE FAKE NEWS MEDIA IS THE OPPOSITION PARTY. It is very bad for our Great Country....BUT WE ARE WINNING!" (media yang memberitakan fake news adalah partai oposisi. Ini sangat buruk bagi negeri kita yang hebat, tapi kita menang).

Trump juga menuilis bahwa dia juga menginginkan kebebasan pers bagi Amerika Serikat, tapi banyak yang dimuat oleh media adalah berita bohong dan mencoba mendorong agenda politik atau berusaha menyakit orang lain. Kejujuran akan menang.

Belum ada komentar resmi dari Gedung Putih mengenai tajuk rencana yang dimuat berbagai surat kabar Amerika tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya