Liputan6.com,Minneapolis - Ketika Richard Liu, miliarder pendiri situs e-commerce China JD.com, ditangkap minggu lalu, polisi negara bagian Minneapolis tidak mengkonfirmasi secara spesifik tentang dugaan kasus pelanggaran seksual.
Namun pada Selasa 4 September, polisi mengungkapkan bahwa penangkapan tersebut merupakan tanggapan terhadap laporan kasus pemerkosaan, demikian menurut laporan situs berita Wall Street Journal.
Liu, yang diidentifikasi oleh polisi dengan nama Tionghoa, Liu Qiangdong, ditangkap pada Jumat malam, dan dibebaskan sehari setelahnya.
Advertisement
Dikutip dari Time.com pada Rabu (5/9/2018), Liu dikabarkan telah terbang kembang ke China tanpa dikenai sanksi hukuman ataupun denda.
Baca Juga
Seorang pengacara Liu, Earl Grey, mengatakan pada hari Selasa bahwa dia tidak mengharapkan kliennya menghadapi dakwaan apa pun, apalagi pemerkosaan.
"Tidak ada bukti yang kredibel bahwa dia telah melakukan sesuatu yang salah, dan dia juga menyangkal melakukan kesalahan apa pun," kata Gray.
Senada dengan hal tersebut, perwakilan JD.com mengatakan pada hari Selasa, bahwa insiden itu adalah "tuduhan tidak benar". Ditambahkan oleh mereka, bahwa "polisi tidak menemukan perilaku yang tidak pantas"
Sebagai salah satu pengusaha paling kaya di China, Liu berada di Minneapolis untuk menjalani residensi dalam meraih gelar doktor di Carlson School of Management at University of Minnesota.
Ditambahkan oleh sumber yang mengaku dekat dengan Liu, laporan tentang dugaan pemerkosaan itu diajukan oleh seorang mahasiswi asal China.
Namun, polisi enggan mengonfirmasi informasi tersebut, dan mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan penyelidikan, meski Liu tidak ditahan dan tidak menghadapi pembatasan perjalanan.
Chuck Laszewski, juru bicara Kantor Pengacara kota Hennepin, mengatakan jaksa sedang menunggu berkas kasus sebelum membuat keputusan tentang kemungkinan sanksi.
Simak video pilihan berikut:
Picu Merosotnya Nilai Saham
Skandal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Richard Liu disebut mengguncang saham JD.com, di mana beberapa investor kenamaan mendesak transparansi atas kasus ini.
Beberapa nama besar yang mengivenstasikan dana ke JD.com, di antaranya adalah Walmart Inc, Google Alphabet Inc, dan Tencent Holdings.
Saham di JD.com, pengecer online terbesar kedua di China setelah Alibaba, merosot pada hari Selasa, ke level terendah dalam 18 bulan terakhir.
Sejak masuk bursa saham pada 2014, JD.com menarik perhatian banyak imvestor besar, sehingga membuat Liu menjadi salah satu orang terkaya paling berpengaruh di China.
Menurut laporan tahun Forbes, kekayaan bersih Liu dilaporkan sekitar US$ 7,9 miliar, atau setara dengan Rp 118 triliun.
Salah satu laporan kantor berita Reuters menyebut bahwa Liu pernah menjalani sidang pelanggaran seksual pada 2015, meskipun bukan sebagai terdakwa.
Kasus itu melibatkan seorang tamu di sebuah pesta di rumah Liu di Sydney, yang menuduh seorang tamu lain melakukan penyerangan seksual. Terdakwa dinyatakan bersalah atas tujuh pelanggaran.
Advertisement