Liputan6.com, Jakarta - Di jagat raya ini, ada banyak jenis flora yang tumbuh subur di beberapa wilayah. Ada yang bisa dimakan, ada yang bisa dijadikan obat luka, ada yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan bangunan, campuran minuman, dan lain-lain. Namun banyak juga jenis tanaman beracun yang tidak layak dikonsumsi oleh manusia.
Pada umumnya, tanaman beracun tersebut terlihat tidak cukup membahayakan --seperti tumbuhan kebanyakan. Cantik, segar, dan bunganya indah. Tetapi racun yang terkandung di dalamnya bisa sangat mematikan.
Baca Juga
Berikut 5 tanaman yang paling mematikan yang ada di dunia, seperti dikutip dari situs britannica.com, Sabtu (29/9/2018).
Advertisement
Saksikan video pilihan berikut ini:
1. Tembakau (Nicotiana tabacum)
Tembakau adalah tanaman non-pangan komersial yang paling banyak ditanam di dunia. Semua bagian tanaman, terutama daunnya, mengandung alkaloid beracun, seperti nikotin dan anabasine. Bila dimakan oleh manusia atau hewan, maka akibatnya bisa fatal.
Meskipun dianggap sebagai racun jantung, tetapi tembakau telah dikonsumsi secara luas di seluruh dunia dalam bentuk rokok --yang bersifat psikoaktif dan adiktif. Menurut sebuah survei, tembakau menyebabkan lebih dari 5 juta kematian per tahun.
Advertisement
2. Bunga Jepun (Nerium oleander)
Dijelaskan oleh naturalis terkenal era Romawi Kuno, Pliny the Elder, bunga jepun adalah tanaman indah yang dikenal karena warna bunganya mencolok. Meskipun umumnya dipelihara sebagai tanaman pagar dan hias, namun seluruh bagian tumbuhan ini bisa sangat mematikan.
Bunga jepun mengandung glikosida mematikan yang dikenal sebagai oleandrin dan neriine. Jika dimakan, bunga jepun dapat menyebabkan muntah, diare, denyut nadi jadi tidak menentu, kejang, koma, hingga kematian. Apabila bersinggungan dengan daun dan terkena getahnya, maka seseorang akan mengalami iritasi kulit.
Racun-racun yang terkandung dalam bunga jepun begitu kuat dan juga amat berpengaruh terhadap kualitas madu yang dihasilkan oleh seekor lebah. Bisa jadi orang yang mengonsumsi madu tersebut menjadi sakit, sebab lebah telah menghisap nektar bunga jepun yang berwarna merah muda.
Bunga jepun berasal dari Afrika bagian utara, bagian timur Mediterania dan juga Asia Tenggara.
3. Rosary Pea (Abrus precatorius)
Rosary Pea juga dikenal dengan nama populer biji jequirity, mata kepiting atau biji rosario. Biji-bijian tumbuhan mungil ini ternyata mengandung abrin --protein penghambat ribosom (butiran dalam setiap sel tempat sintesis protein) yang sangat mematikan.
Biji rosario yang masih utuh, tidak beracun. Akan tetapi, jika Anda mengunyah, memecah atau menggores biji ini, maka bersiaplah menemui resiko berbahaya.
Hanya butuh 3 mikrogram abrin untuk membunuh satu orang dewasa. Bahkan ada laporan menyebut, banyak pengrajin rosario jatuh sakit atau tewas, setelah secara tidak sengaja menusuk jari mereka saat bekerja membuat kerajinan biji rosario. Abrin mencegah sintesis protein dalam sel dan dapat menyebabkan kegagalan organ dalam empat hari.
Rosary Pea bisa dijumpai di daerah tropis.
Advertisement
4. Biji Jarak (Ricinus communis)
Dikembangkan secara luas sebagai tanaman hias, biji jarak merupakan tanaman menarik yang berasal dari Afrika. Meski biji jarak kerap dimanfaatkan sebagai pembuat minyak jarak, namun ternyata biji jarak mengandung racun mematikan yang disebut risin.
Hanya butuh satu atau dua biji jarak untuk membunuh seorang anak dan 8 biji jarak untuk membunuh satu orang dewasa. Risin bekerja dengan menghambat sintesis protein dalam sel dan dapat menyebabkan muntah hebat, diare, kejang, hingga kematian.
Racun itu digunakan pada tahun 1978 untuk membunuh Georgi Markov, seorang wartawan yang vokal menentang pemerintah Bulgaria. Tanaman ini juga telah dikirim ke beberapa politisi Amerika Serikat dalam serangkaian plot teror yang gagal.
Sementara itu, kebanyakan korban meninggal dalam kasus ini diakibatkan oleh menelan biji jarak secara tidak sengaja, terutama anak-anak dan hewan peliharaan.
5. Deadly Nightshade (Atropa belladonna)
Tanaman ini juga dikenal sebagai ceri setan, ceri hitam, dan belladona. Semua bagian Nightsade beracun karena mengandung atropin --suatu alkaloid yang mematikan. Tanaman berbunga ini berasal dari Eropa dan dapat tumbuh hingga tiga meter.
Sebanyak 10-20 buah Nightside dan 1 lembar daunnya bisa membunuh seorang pria dewasa. Hal ini disebabkan oleh kandungan atropin yang lebih terkonsentrasi pada bagian daun.
Atropin digunakan selama proses operasi untuk mengatur detak jantung, mengurangi pengeluaran air liur, dan melumpuhkan otot. Dalam operasi mata, atropin melemaskan otot dan dilates mata.
Senyawa lain yang ditemukan adalah scopolamine nightshade, yang memiliki kandungan serupa atropin. Zat ini umumnya digunakan untuk mengobati mabuk perjalanan dan untuk memerangi kecanduan narkoba.
Advertisement