Terungkap, Putri Bos Huawei Ditangkap Karena Melanggar Sanksi AS Terhadap Iran

Tanda tanya tentang alasan mengapa putri bos Huawei ditangkap otoritas Kanada akhirnya terkuak, dan dia terancam hukuman penjara puluhan tahun.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 08 Des 2018, 11:01 WIB
Diterbitkan 08 Des 2018, 11:01 WIB
Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)
Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Vancouver - Kepala keuangan raksasa telekomunikasi China Huawei, Meng Wangzhou, menghadapi tuduhan penipuan di Amerika Serikat (AS), laporan hasil sidang pengadilan Kanada pada Jumat 7 Desember.

Meng, yang juga merupakan putri pendiri Huawei, Ren Zhengfei, dituduh melanggar sanksi AS terhadap Iran. Dia ditangkap di Vancouver pada Sabtu 1 Desember, dan berpotensi menghadapi ekstradisi ke Negeri Paman Sam.

Dikutip dari BBC pada Sabtu (8/12/2018), China telah menuntut pembebasan Meng, dan bersikeras dia tidak melanggar hukum apapun.

Pengadilan masih belum memutuskan apakah memungkinkan bagi Meng untuk bebas bersyarat. Sidang dengar pendapat selama lima jam tersebut berakhir dengan keputusan untuk menunda hingga Senin nanti.

Penahanan Meng menjadi pemberitaan publik sejak Rabu 5 Desember, tetapi rincian pada saat itu tidak jelas, karena baik terduga maupun otoritas hukum Kanada, memilih untuk bungkam.

Pada hari Jumat, Mahkamah Agung provinsi British Columbia diberitahu bahwa Meng telah menggunakan anak perusahaan Huawei bernama Skycom, untuk menghindari sanksi terhadap Iran antara tahun 2009 dan 2014.

Meng juga diketahui telah salah mengartikan Skycom sebagai perusahaan yang terpisah. Jika terbukti bersalah, dia bisa menghadapi ancaman penjara hingga 30 tahun di AS.

Seorang pengacara pemerintah Kanada mengatakan, Meng dituduh "berkomplot untuk menipu beberapa lembaga keuangan".

Dia mengatakan bahwa Meng telah membantah kepada para bankir AS tentang koneksi langsung antara Huawei dan SkyCom, padahal sebenarnya "SkyCom adalah Huawei".

Pengacara tersebut mengatakan, Meng bisa menjadi risiko di peta bisnis dunia, dan oleh karenanya harus ditolak permintaan untuk bebas bersyarat.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Menambah Ketegangan Hubungan AS-China

Putri pendiri Huawei, Meng Wanzhou, ditahan di Vancouver, Kanada, atas permintaan ekstradisi AS (AP Photo)
Putri pendiri Huawei, Meng Wanzhou, ditahan di Vancouver, Kanada, atas permintaan ekstradisi AS (AP Photo)

Penangkapan Meng Wangszhou menambah ketegangan pada hubungan AS-China. Kedua negara itu terlibat sengketa perdagangan, meskipun gencatan 90 hari telah disepakati pekan lalu.

Huawei adalah salah satu penyedia peralatan dan layanan telekomunikasi terbesar di dunia, di mana baru-baru ini menyalip Apple sebagai produsen ponsel pintar terbesar kedua setelah Samsung.

Beberapa pemerintah Barat khawatir Beijing akan mendapatkan akses ke jaringan komunikasi seluler dan generasi kelima (5G) melalui Huawei, untuk kemudian memperluas kemampuan mata-matanya.

Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan negaranya telah memiliki "kekhawatiran besar selama bertahun-tahun" tentang praktik perusahaan China "untuk menggunakan kekayaan intelektual Amerika yang dicuri.

Di lain pihak, raksasa telekomunikasi yang berbasis di Shenzhen itu bersikeras menolak tuduhan tersebut, dan menjamin perusahaannya melakukan "praktik bisnis bersih".

Sementara itu, Jepang dikabarkan segera menyusul larangan penggunaan produk telekomunikasi buatan Huawei dan ZTE di negaranya, karena kekhawatiran keamanan dunia maya, media setempat melaporkan pada hari Jumat.

Langkah tersebut juga kabarnya akan diikuti oleh Selandia Baru dan Australia, yang mempertimbangkan untuk tidak menggunakan teknologi 5G besutan Huawei.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya