Liputan6.com, Lahore - Hari ini, 19 tahun yang lalu, menjadi akhir dari pembajakan pesawat Indian Airlines penerbangan IC-814. Kapal terbang dari Bandara Internasional Kathmandu, Nepal menuju Bandara Internasional New Delhi, India itu dibajak lima militan yang disebut berkewarganegaraan Pakistan pada 24 Desember 1999.
Mereka diduga terafiliasi dengan Harkat-ul-Mujahideen, kelompok militan muslim yang berbasis di Pakistan dan beroperasi terutama di Kashmir. Kelompok itu dianggap memiliki hubungan dengan Osama bin Laden dan al-Qaeda dan kelompok itu telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Inggris dan Amerika Serikat.
Baca Juga
Pesawat dibajak oleh para pelaku yang berada di dalam pesawat beberapa saat setelah memasuki wilayah India pada pukul 11.25 siang waktu setempat. Pelaku meminta agar pesawat mendarat di Lahore, Pakistan. Pilot sempat menolak, tapi pesawat kemudian mendarat di Amritsar.
Advertisement
Kapal terbang dengan nomor penerbangan IC-814 itu tak lama berada di Amritsar. Airbus A300 tersebut kemudian diminta pembajak untuk terbang kembali dan tiba di Lahore pada pukul 14.41 waktu setempat.
Pesawat kembali terbang menuju Kabul, Afghanistan. Namun tak bisa ke sana lantaran saat itu tak ada fasilitas pendaratan pada malam hari. Kapal terbang memutuskan ke Dubai. Dan tiba di sekitar Markas Militer Uni Emirat Arab pada pukul 20.05 waktu setempat.
Seperti dikutip BBC History, Senin (31/12/2018), Otoritas Uni Emirat Arab yang bekerja sama dengan Pemerintah India saat itu mulai berdialog dan diputuskan untuk melakukan negosiasi dengan para pelaku.
Beberapa jam kemudian, negosiasi dilakukan. Dan pada 25 Desember dini hari, beberapa penumpang, termasuk perempuan dan anak-anak dibebaskan. Satu jam kemudian, sekitar 35 orang lainnya dibebaskan. Namun ada 1 penumpang yang ditusuk hingga tewas.
Pesawat yang masih mengangkut sebagian sandera itu kembali terbang meninggalkan markas militer Uni Emirat Arab menuju Kandahar, Afghanistan.
Pemerintah India kembali melakukan negosiasi, hingga akhirnya seluruh penumpang dibebaskan di Bandara Kandahar. Total ada 155 penumpang yang bebas dari jeratan para teroris.
Pembebasan itu merupakan hasil negosiasi dengan membebaskan 3 anggota militan Khasmir dari penjara India. Negosiasi saat itu dipimpin langsung oleh Menteri Luar Negeri India Jaswant Singh.
Sementara, para penyandera langsung ngacir setelah diberikan mobil. Sambil memegang senjata api, mereka turun dari pesawat dan naik ke kendararaan tersebut.
Drama penyanderaan berakhir mengakibatkan tewasnya 1 orang dan beberapa penumpang yang terluka. Sebagian besar penumpang berasal dari India. Namun ada warga asing, di antaranya Amerika Serikat, Belgia, Kanada, Prancis, Italia, Jepang, dan Spanyol.
Sejarah lain mencatat, 31 Desember di tahun berbeda, yakni 1941 merupakan hari kelahiran pelatih legendaris Manchaster United Sir Alex Ferguson. Ia membawa Si Setan Merah memboyong 20 trofi Liga Inggris, 2 trofi Liga Champions Eropa, serta torehan ciamik lainnya.
Lalu pada 31 Desember 2015, sebuah kebakaran terjadi di Hotel Downtown Address di Pusat Kota Dubai, Uni Emirat Arab. Insiden di dekat Burj Khalifa itu terjadi 2 jam sebelum pertunjukan pesta kembang api.
Sebanyak 16 orang terluka, 14 di antaranya luka ringan, 1 orang alami serangan jantung dan seorang lainnya luka cukup parah.
Simak video pilihan berikut: