Liputan6.com, Nairobi - Pemerintah Kenya mengkonfirmasi bahwa korban tewas dalam serangan teror pada kompleks hotel mewah di Nairobi meningkat hingga 21 orang. Sementara, 28 lainnya dilaporkan terluka dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Palang Merah Kenya mengatakan bahwa 19 orang lainnya masih dinyatakan hilang, dan polisi dan pihak berwenang lainnya terus berusaha melakukan pencarian.
Dikutip dari BBC pada Kamis (17/1/2019), kelompok ekstremis Al-Shabab yang berbasis di Somalia mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut, yang memicu operasi keamanan selama lebih dari 19 jam.
Advertisement
Ratusan warga sipil yang berada di sekitar lokasi kejadian telah dievakuasi ke lokasi yang aman sepanjang Selasa malam, di tengah berbagai tembakan sporadis antara teroris dan petugas keamanan. Beberapa ledakan juga dilaporkan terus terjadi hingga menjelang Rabu pagi.
Baca Juga
Di berbagai ruas jalan di sekitar kawasan bisnis DusitD2, beberapa korban selamat dan warga sipil saling menguatkan. Mereka mengaku sangat berterimakasih atas upaya kontra yang dilakukan oleh pasukan keamanan Kenya.
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengatakan pengepungan berakhir dengan lima orang militan berhasil dilumpuhkan.
Dalam pidato yang disiarkan televisi setempat, Presiden Kenyatta mengatakan "setiap orang yang terlibat dalam pendanaan, perencanaan dan pelaksanaan tindakan keji ini akan diburu tanpa ampun".
Dua orang yang diyakini terkait dengan serangan tersebut telah ditangkap setelah penggerebekan pada hari Rabu, kantor berita AFP melaporkan.
Kenya telah menjadi target Al-Shabab sejak Oktober 2011, ketika mengirim tentaranya ke Somalia untuk memerangi kelompok ekstremis di sana.
Di lain pihak, kelompok Al-Shabab menyatakan serangan itu sebagai "respons" terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Langkah kontroversial yang diambil tahun lalu itu mengubahkan luar negeri AS selama beberapa dekade silam, dan menuai kritik internasional.
Yerusalem adalah kota suci bagi umat Islam, Yahudi, dan Kristen.
Sementara Israel menganggap seluruh wilayah Israel sebagai ibukotanya yang tak terpisahkan, Palestina mengklaim bagian timur kota itu sebagai ibu kota negara masa depan.
Simak video pilihan berikut:
Kronologi Singkat Penyerangan
Serangan dimulai sekitar pukul 15.00 waktu setempat pada Selasa 15 Januari. Orang-orang bersenjata dilaporkan melempar bom ke kendaraan di tempat parkir sebelum memasuki lobi hotel, tempat seorang meledakkan dirinya, kata polisi.
Seorang wanita yang bekerja di gedung sebelahnya mengatakan: "Saya baru saja mendengar suara tembakan, dan kemudian melihat orang-orang melarikan diri mengangkat tangan, beberapa orang juga memasuki bank untuk bersembunyi."
Rekaman kamera keamanan menunjukkan setidaknya empat pria bersenjata berat berjalan masuk dan melepaskan tembakan. Ada laporan bahwa mereka terlihat mengunjungi kompleks itu dalam beberapa hari terakhir.
Pada pukul 23.00 di hari yang sama, seorang pejabat pemerintah mengatakan bahwa semua bangunan di kompleks itu berhasil diamankan oleh pasukan keamanan.
Tetapi hanya satu jam kemudian, tembakan dan ledakan sporadis dilaporkan terjadi di daerah tersebut. Ada lebih banyak suara tembakan keras sekitar pukul 07.00 pada Rabu 16 Januari.
Pasukan keamanan kemudian menyisir jalan melalui gedung tempat para pekerja yang ketakutan bersembunyi. Kondisi kembali bisa dikendalikan pada Rabu siang.
Hotel DusitD2 --yang menjadi target penyerangan-- adalah hotel bintang lima dengan 101 kamar, dan berlokasi di pinggiran Westlands, tidak jauh dari pusat bisnis Nairobi.
Advertisement