Liputan6.com, New Delhi - Kalamsat-V2 menjadi salah satu bukti keberhasilan India dalam inovasi teknologi ruang angkasa. Satelit yang memiliki massa 1,26 kilogram ini diklaim sebagai satelit paling ringan di orbit.
Satelit itu akan diluncurkan oleh Organisasi Penelitian Ruang Angkasa India (Isro), dari pusat ruang angkasa Sriharikota.
"Kalamsat adalah satelit paling ringan yang pernah dibuat dan diluncurkan ke orbit," tutur K. Sivan, petinggi Isro, sebagaimana dikutip dari BBC pada Kamis (24/1/2019).
Advertisement
Baca Juga
Satelit ringan tersebut diluncurkan oleh Isro, dengan menggunakan alat peluncur bernama Indian Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV). Alat tersebut adalah alat andal bernilai US$ 28 juta (sekira Rp 396,87 miliar), yang pada peluncuran kali ini memiliki berat sekitar 260 ton.
Isro milik India, bukanlah satu-satunya organisasi antariksa yang menghabiskan banyak biaya untuk sebuah inovasi.
Jean Yves-LeGall, presiden dari sebuah badan antariksa Prancis bernama Centre National d'Etudes Spatiales (CNES), mengatakan bahwa sulit melakukan percobaan ruang angkasa dengan biaya hemat.
Saksikan video berikut:
Buatan Dalam Negeri
Satelit Kalamsat-V2 dibuat oleh siswa dari institusi pendidikan ruang angkasa India. Satelit yang dimaksud berfungsi untuk transmisi radio, yang bermanfaat bagi komunikasi nirkabel. Transmisi radio digunakan oleh kalangan amatir untuk kegiatan nirlaba.
Salah satu anggota badan antariksa India menanggapinya dengan positif. Ia mengatakan bahwa capaian itu akan membantu operator radio, serta menginspirasi siswa lain untuk menjadi ilmuwan dan insinyur masa depan.
Sebetulnya ada satelit yang lebih ringan, berbobot hanya 64 gram dan dibuat oleh kelompok siswa yang sama. Satelit itu diluncurkan dalam misi empat jam untuk penerbangan sub-orbital. Meski demikian, satelit yang dimaksud tidak mampu mencapai orbit.
Kalamsat-V2 dibuat oleh siswa dari Space Kidz India, sebuah pendidikan ruang angkasa yang berbasis di Chennai. Sejauh ini, sembilan satelit yang dibuat oleh siswa India telah menemukan tempat di roket antariksa.
Untuk mencapai orbit yang tepat, sebuah satelit biasanya membutuhkan beberapa tahap. Tiga tahap pertama biasanya akan jatuh kembali ke bumi. Sedangkan tahap terakhir yang menggunakan propelan cair, dapat dihentikan dan dimulai kembali. Hal tersebut dapat berlangsung selama beberapa kali, hingga akhirnya mendapatkan orbit yang sempurna.
Isro akan memberikan kemampuan baru ke tahap terakhir, sehingga Kalamsat-V2 dapat aktif di ruang angkasa hingga satu tahun.
Advertisement