Miras Oplosan Beracun Merenggut 99 Nyawa Pekerja Teh di India

Beberapa wanita termasuk di antara korban meninggal akibat menenggak alkohol beracun. Semuanya bekerja di perkebunan teh di negara bagian Assam, India.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 24 Feb 2019, 14:13 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2019, 14:13 WIB
20151120-Ilustrasi-Jenazah-iStockphoto
Ilustrasi Jenazah (iStockphoto)

Liputan6.com, Uttar Pradesh - Sembilan puluh sembilan orang dilaporkan meninggal dunia setelah menenggak minuman keras oplosan beracun di timur laut India. Pihak berwenang menyampaikan bahwa lebih dari 100 orang lainnya tengah dirawat di rumah sakit.

Menurut BBC yang mengutip AFP, Minggu (24/2/2019), korban pertama meninggal pada Kamis 21 Februari 2019, pejabat Distrik Golaghat di Assam, Dhiren Hazarika, mengatakan beberapa wanita termasuk di antara korban. Mereka bekerja di perkebunan teh di negara bagian Assam, Distrik Golaghat dan Jorhat.

Kepala Polisi Distrik Golaghat, Pushkar Singh mengatakan kepada kontributor BBC Hindi Dilip Kumar Sharma bahwa polisi menemukan rumah tempat minuman keras beracun dibuat. Mereka kemudian menyita satu setengah liter cairan tersebut dari lokasi tersebut.

Dokter di rumah sakit distrik India, tempat para korban dirawat bingung dengan bahan-bahan yang digunakan dalam alkohol ilegal, sebab efeknya menyebabkan kegagalan pada organ tubuh.

"Orang-orang datang ke rumah sakit dengan muntah hebat, nyeri dada yang ekstrem, dan sesak napas," kata Direktur Gabungan Departemen Kesehatan Golaghat, Dr Ratul Bordoloi, kepada AFP.

Seorang pekerja yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Golaghat mengatakan kepada BBC bahwa dia berada di sebuah perkebunan teh pada hari Kamis.

"Aku sudah membeli setengah liter anggur dan meminumnya sebelum makan. Awalnya semua berjalan normal, tetapi setelah beberapa waktu kepalaku mulai sakit. Sakit kepalanya membuat saya tidak bisa makan atau tidur," ujar pekerja tersebut.

Dia mengaku merasa gelisah sampai pagi, dan mulai merasakan sakit di dada. Istrinya kemudian membawanya ke rumah sakit perkebunan teh, kemudian dirujuk ke rumah sakit distrik.

Kini tim ahli dari Kota Guwahati sedang dalam perjalanan untuk menganalisis opolsan alkohol beracun dan menyelidiki isinya. Sementara penyelidikan terkait tragedi itu tengah dilakukan.

Kematian itu terjadi beberapa hari setelah minuman alkohol tercemar yang beracun menewaskan sekitar 100 orang di dua negara bagian India, Uttar Pradesh dan Uttarakhand utara.

 

Saksikan juga video berikut ini:

Kematian Lumrah Akibat Alkohol Beracun

Minuman Beralkohol Vodka
Ilustrasi Foto Minuman Keras Vodka (iStockphoto)

Kematian akibat alkohol yang diproduksi secara ilegal dan berharga jauh lebih murah daripada sejenisnya yang  bermerek adalah umum di beberapa bagian pedesaan India.

Para peminum biasanya sering menambahkan metanol - suatu bentuk alkohol yang sangat beracun kadang-kadang digunakan sebagai anti-beku - ke dalam campuran mereka untuk meningkatkan kekuatan minuman. Demikian lapor AFP.

Jika dikonsumsi dalam jumlah kecil, metanol dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati, dan kematian.

"Komisi penyelidikan telah dibentuk untuk menyelidiki kematian itu," kata para pejabat.

Polisi negara bagian mengatakan mereka telah menangkap seorang pria karena menjual alkohol oplosan beracun, dan pihak berwenang mengatakan dua pejabat departemen cukai ditahan karena gagal mengambil tindakan pencegahan yang memadai atas penjualan alkohol, lapor AFP.

Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas di Uttar Pradesh dan di Uttarakhand minggu lalu setelah mengonsumsi alkohol ilegal.

Korban tewas dari kedua insiden itu diyakini menjadi yang tertinggi sejak kasus 2011 di Benggala Barat, ketika lebih dari 170 orang tewas setelah menenggak alkohol oplosan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya