1 WNI Korban Luka Penembakan di Selandia Baru Masih Dirawat

Lebih dari setengah korban terluka akibat penembakan di masjid Selandia Baru masih berada di rumah sakit. Di antaranya adalah satu WNI.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 23 Mar 2019, 16:22 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2019, 16:22 WIB
Tampak orang mengunjungi pemakaman korban penembakan masjid di Selandia Baru (AFP Photo)
Tampak orang mengunjungi pemakaman korban penembakan masjid di Selandia Baru (AFP Photo)

Liputan6.com, Christchurch - Sepekan berlalu, sejumlah korban luka akibat penembakan di masjid Selandia Baru belum juga pulih. Mereka masih menjalani perawatan. 

Lebih dari setengah korban terluka akibat penembakan di masjid Selandia Baru masih berada di rumah sakit. Sebanyak 25 dari 48 orang dalam daftar terdampak cedera dalam serangan pada Jumat lalu dalam perawatan Rumah Sakit Christchurch.

Kepala Eksekutif Dewan Kesehatan Distrik Canterbury David Meates mengatakan empat dari mereka masih dalam kondisi kritis di perawatan intensif.

"Bagi orang-orang yang baru saja dipulangkan, Canterbury DHB masih memberikan dukungan perawatan lebih lanjut," kata David Meates seperti dikutip dari radionz.co.nz, Sabtu (23/3/2019).

Sementara itu, bocah berusia 4 tahun yang juga terluka dalam penembakan itu dilaporkan dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Starship di Auckland.

Ayahnya, yang juga terluka, jauh lebih baik. Kondisinya lebih stabil di Rumah Sakit Kota Auckland di dekatnya.

Meates mengatakan Rumah Sakit Christchurch sibuk akhir pekan ini, terutama Departemen Darurat. Dia mengingatkan orang untuk memanggil dokter sebelum pergi ke rumah sakit, sehingga staf dapat memberikan perawatan terbaik untuk pasien yang tidak sehat.

Kendati demikian, dia mengatakan penting bagi orang-orang untuk menjaga diri mereka sendiri pascaperistiwa traumatis Jumat lalu.

"Situs web HealthInfo dan Victim Support Coping adalah tempat yang baik untuk mencari bantuan," tegas Meates.

Saksikan juga video terkait penembakan di Selandia Baru berikut ini:

WNI di Linwood

Sementara itu, seorang WNI yang jadi korban penembakan Selandia Baru, tepatnya di masjid Lindwood, juga dikabarkan masih dalam perawatan pihak rumah sakit. Informasi itu disampaikan oleh kerabat pria bernama Zulfirman Syah.

"... Sangat mungkin bahwa suami saya, Zulfirman Syah, akan dipulangkan pekan depan, dengan rencana perawatan di rumah yang ekstensif...," ujar istri pria yang karib disapa Zul, Alta Marie melalui akun Facebook miliknya tertanggal 21 Maret.

Alta Marie juga memberitahukan bahwa putranya, Averroes, yang juga jadi korban dalam penembakan di masjid Selandia Baru, sudah dipulangkan oleh pihak rumah sakit (yang tidak disebutkan di mana).

Sebelumnya, Alta Marie mengatakan sang suami menderita "luka tembak di beberapa tempat" di tubuhnya akibat tertembak di Linwood Islamic Center di Christchurch, Selandia Baru di mana mereka baru pindah dua bulan yang lalu.

"Suami saya, Zulfirman Syah dan putra kami dua-duanya hidup, namun terluka," kata Alta Marie melalui akun Facebooknya tertanda enam jam yang lalu pada Jumat 15 Maret 2019.

Liputan6.com telah mengonfirmasi kabar itu ke Alta Marie melalui Facebook Chat. Namun, ia belum mau memberikan keterangan lebih lanjut.

"Terimakasih atas ucapan dukanya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat. Saya belum ada komentar saat ini," pungkasnya via Facebook Chat kepada jurnalis Liputan6.com, Jumat 15 Maret 2019 sore WIB.

Setidaknya 50 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam insiden penembakan masjid di Selandia Baru, tepatnya di Christchurch dan Linwood, yang disebut oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern sebagai salah insiden terkelam dalam sejarah Negeri Kiwi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya